Minggu, 27 Juli 2025
Menu

BPOM: MBG Hikmah Efisiensi Anggaran

Redaksi
Kepala BPOM Taruna Ikrar di kantor BPOM RI, Jakarta, Kamis,13/2/2025. I Novia Suhari/Forum Keadilan
Kepala BPOM Taruna Ikrar di kantor BPOM RI, Jakarta, Kamis,13/2/2025. I Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu hikmah dari kebijakan efisiensi anggaran. Ia mengatakan, pihaknya mendukung penuh program tersebut.

“Kami dari BPOM mendukung penuh MBG dan memahami bahwa program ini adalah hikmah terbesar dari kebijakan efisiensi yang dijalankan,” katanya di kantor BPOM RI, Jakarta, Kamis,13/2/2025.

Ia menjelaskan bahwa efisiensi anggaran adalah investasi besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) indonesia demi masa depan bangsa di 2045.

“Kita tahu sejak awal bahwa program makan bergizi gratis ini sangat penting. Saat ini 21,6 persen anak-anak di Indonesia mengalami stunting akibat malnutrisi kronis,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, sekitar 40 persen anak-anak mengalami kekurangan micronutrition, seperti zat besi, yang menyebabkan anemia.

“Jadi totalnya sudah 60 persen. Ditambah lagi, ada 20 persen anak yang mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan masalah kesehatan lainnya. Artinya, menurut data, hanya sekitar 20 persen anak yang benar-benar sehat,” jelasnya.

Taruna melihat angka tersebut sebagai ancaman serius jika tidak ditangani dengan baik dan segera oleh negara.

Meski anggaran terbatas, ia meyakini BPOM tetap bisa menjalankan pengawasan terhadap program MBG. Apalagi, menurutnya, program ini mendapat dukungan pendanaan langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Dari BGN, sudah ada beberapa kesepakatan, termasuk terkait alokasi anggaran. Jadi, pembiayaan program ini bersumber dari dana BGN,” tutupnya.*

Laporan Novia Suhari