Selasa, 05 Agustus 2025
Menu

Kemlu RI: 1 Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia Dipulangkan Hari Ini

Redaksi
Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI
Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI | Sekretariat Kabinet
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur akan memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan di Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa pemulangan dilakukan hari ini, Selasa, 11/2/2025.

“Jenazah VMSM, yang meninggal setelah dirawat di RS Idris Shah Serdang sejak 24 Januari 2025, akan dipulangkan pada tanggal 11 Februari 2025,” kata Judha berdasarkan keterangan resmi.

WNI tersebut akan diberangkatkan dari Kuala Lumpur ke Medan dan selanjutnya ke Desa Pollung, Kabupaten Humbang, Hasundutan, Sumatra Utara (Sumut).

Diketahui sebelumnya, KBRI sempat kesulitan memverifikasi identitas VMSM karena tidak ada dokumen pengenal.

“Namun, melalui penelusuran biometrik serta kerjasama dengan KP2MI untuk melacak keluarga, Kemlu berhasil memverifikasi identitas almarhum,” katanya.

Setelah identitas terverifikasi, otoritas Malaysia menyerahkan jenazah ke KBRI pada 10 Februari 2025. KBRI kemudian melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pemulangan jenazah mulai dari proses pemulasaraan hingga proses administrasi dokumen.

Pada 24 Januari lalu, lima WNI menjadi korban penembakan petugas maritim Malaysia (APMM) di kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

Dampak dari insiden tersebut, satu WNI meninggal dan empat lainnya terluka termasuk VMSM. Korban luka lalu dibawa ke rumah sakit. Tetapi, kondisi VMSM kritis dan sempat mengalami koma hingga akhirnya tidak tertolong.

VMSM adalah korban kedua yang meninggal akibat penembakan aparat Malaysia. Korban pertama telah lebih dulu dipulangkan ke Indonesia.

Judha juga menyampaikan penyelidikan atas penembakan tersebut masih terus dilakukan Kepolisian Malaysia, termasuk memeriksa enam aparat APMM. Nantinya, hasil penyelidikan akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

Ia mengatakan di dalam negeri, Kementerian/Lembaga terkait juga tengah melakukan pendalaman terkait kemungkinan warga negara Indonesia yang melakukan tindakan penyeludupan manusia.

“Dalam kapal tersebut tidak semuanya merupakan penumpang PMI (pekerja migran Indonesia), melainkan ada yang secara aktif melakukan penyelundupan manusia ke Malaysia,” ujarnya.

Sebagai informasi, korban penembakan yang lain masih berada di Malaysia untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.*