Soroti Kebijakan LPG 3 Kg, Pengamat Desak Prabowo Copot Bahlil

FORUM KEADILAN – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengkritik kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait gas LPG 3 kilogram (kg) yang dinilai menimbulkan polemik dan menyulitkan masyarakat kecil.
Fernando menyoroti dampak kebijakan tersebut yang menyebabkan antrean panjang di berbagai pangkalan LPG, bahkan berujung pada korban jiwa. Ia menilai, keputusan ini justru memberikan citra negatif bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya ragu Bahlil benar-benar loyal kepada Presiden Prabowo dan ingin pemerintahannya berhasil sampai akhir masa jabatannya,” ujar Fernando dalam keterangannya, Rabu, 5/2/2025.
Fernando bahkan mencurigai adanya agenda tersembunyi di balik kebijakan tersebut, mengingat latar belakang Bahlil sebagai loyalis Joko Widodo (Jokowi).
“Saya curiga Bahlil membawa agenda sendiri sesuai dengan arahan dan keinginan Jokowi. Jangan-jangan ini justru untuk membuat pemerintahan Prabowo buruk di mata masyarakat sehingga memicu reaksi negatif,” katanya.
Atas dasar itu, Fernando menyarankan Presiden Prabowo untuk segera mengevaluasi posisi Bahlil di Kabinet Merah Putih.
“Semoga saja Presiden Prabowo menyadari hal tersebut dan segera melakukan pencopotan terhadap Bahlil. Presiden sebaiknya menyingkirkan siapa saja di kabinet yang membawa agenda sendiri,” tegasnya.
Fernando menekankan pentingnya menjaga soliditas kabinet agar tidak ada pihak yang berupaya menggagalkan pemerintahan Prabowo dari dalam.*
Laporan Muhammad Reza