Menteri ESDM Bahlil Dipanggil ke Istana Temui Prabowo, Ungkap Pesan JK Kepada Prabowo

FORUM KEADILAN – Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4/2/2025.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Bahlil menjelaskan, diskusi yang berlangsung membahas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan juga tentang perekonomian Indonesia saat ini. Bahlil menyebut dalam diskusi juga disinggung mengenai kebijakan subsidi LPG 3 Kg.
“Pak JK ngomong tentang LPG. Bahwa LPG ini terjadi di saat kebijakan beliau menjadi wakil presiden di tahun periode pertama dan sampai sekarang subsidinya belum ada perubahan. Setelah 20 tahun subsidi LPG ini belum ada perubahan,” ujar Bahlil, saat memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana.
Menurut Bahlil, JK menjelaskan, pada saat itu nilai kurs Rupiah terhadap dolar AS masih Rp8.000. Sedangkan saat ini telah berada di level Rp16.000, yang artinya subsidi yang diberikan semakin besar dengan nilai saat ini Rp87 triliun. Sementara itu, pemerintah ingin memberikan harga semurah-murahnya kepada masyarakat yang tidak mampu.
Pemasalahan harga beli di tingkat masyarakat yang juga di atas harga yang ditentukan pemerintah. Dari hitungannya, masyarakat seharusnya hanya membayar di kisaran Rp18.000-Rp20.000 untuk gas LPG 3 Kg.
Tetapi, permasalahan yang terjadi di masyarakat diketahui harga beli bulan lalu mencapai Rp30.000.
“Tidak hanya itu, ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang. Jadi kita ini prinsipnya melakukan penataan agar subsidi, niat pemerintah itu betul-betul terjadi di masyarakat. Kami tahu kok ada oknum-oknum yang memainkan ini,” tuturnya.
Dari perhitungannya, terdapat Rp26 triliun nilai subsidi yang tidak tepat sasaran dari LPG. Sehingga diperlukan perbaikan tata kelola seperti menjadikan pengecer menjadi sub-pangkalan resmi agar harga dapat dipantau langsung oleh Pertamina.
“Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting, penataan itu penting,” ujarnya.
Di sisi lain, Amran mengatakan, dalam kunjungan tersebut JK juga memberikan masukan berdasarkan dari pengalamannya dalam mengelola ketahanan pangan di masa lalu.
“Bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana bimas, memberi masukan. Dan itu adalah masukan yang baik untuk kami,” ujar Amran, saat memberikan keterangan pers.*