110 Tahanan Palestina akan Dibebaskan Israel, Hamas Bebaskan 3 Sandera

Para tahanan Palestina tiba dengan bus setelah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran sandera-tahanan dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Senin, 20/1/2025.* | Dok AFP
Para tahanan Palestina tiba dengan bus setelah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran sandera-tahanan dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Senin, 20/1/2025.* | Dok AFP

FORUM KEADILAN – Salah satu kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel di Gaza adalah membebaskan tahanan dan sandera. Sebanyak 110 tahanan warga Palestina akan dibebaskan.

“Besok, 110 tahanan Palestina akan dibebaskan,” pernyataan kelompok advokasi tahanan Palestina, Klub Tahanan Palestina, Kamis. 30/1/2025.

Bacaan Lainnya

Kelompok itu mengatakan para tahanan yang diperkirakan tiba di daerah Radana di Ramallah. Dalam daftar tahanan yang diterbitkan Klub Tahanan Palestina, tahanan yang dibebaskan yaitu 30 orang berusia 18 tahun, 32 orang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan 48 lainnya menjalani hukuman penjara dengan jangka waktu yang berbeda-beda.

Kelompok itu juga mengatakan 20 tahanan yang akan dibebaskan akan dikirim ke pengasingan. Di sisi lain, sebagai imbalan, 3 sandera Israel akan dibebaskan, bersama lima warga negara Thailand.

Ketiga sandera bersama Arbel Yehud, Agam Berger, dan Gadi Moses. Tetapi, identitas kelima warga Thailand itu masih belum diketahui. Namun, pertukaran sandera keempat kalinya itu direncanakan pada Sabtu, 1/2/2025.

Diketahui sebelumnya, Israel dan Hamas mulai melakukan pertukaran tahanan sejak dimulai perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025. Pada pertukaran pertama hari itu, Hamas membebaskan tiga tahanan wanita Israel dengan imbalan 90 tahanan Palestina.

Pad pertukaran kedua pada 25 Januari 2025, Hamas, membebaskan empat tentara wanita Israel dengan imbalan 200 tahanan Palestina, 70 di antaranya dideportasi ke Mesir. Rencananya, Israel dan Hamas akan melakukan pertukaran tahanan ketiga pada hari ini.

Hamas akan membebaskan tiga tahanan Israel dan lima warga negara Thailand, dengan imbalan 110 tahanan Palestina.

Tahap pertema perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas akan berlangsung selama 42 hari. Perjanjian ini akan dibagi menjadi tiga tahap yang dimulai dengan pengehentian pertempuran dan pertukaran tahanan hingga rekonstruksi Jalur Gaza.

Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 tahanan Israel dengan imbalan 1.700-2.000 tahanan Palestina berdasarkan laporan Al Jazeera.

Dari 33 tahanan Israel, 25 orang dinyatakan masih hidup dan delapan di antaranya tewas.

Saat ini, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.417 jiwa dan 111.571 lainnya terluka sejak Sabtu, 7/10/2023 hingga Rabu, 29/1/2025 menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementar itu pencarian korban yang tertimbun reruntuhan masih berlanjut.

Proses pencarian korban tewas di Jalur Gaza masih berlangsung sejak gencatan senjata Israel-Hamas mulai berlaku pada 19 Januari lalu, yang meningkatkan statistik jumlah kematian warga Palestina.

Diketahui, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) memulai Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu, 7/10/2023, untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.*

Pos terkait