Selasa, 15 Juli 2025
Menu

Rano Karno Janji Relokasi Korban Kebakaran di Kemayoran Usai Dilantik

Redaksi
Wakil Gubernur DKJ Terpilih, Rano Doel Karno, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23/1/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Wakil Gubernur DKJ Terpilih, Rano Doel Karno, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23/1/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) terpilih Rano Karno (Doel), berjanji akan merelokasi warga korban kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengaku, sudah berkomunikasi dengan warga korban kebakaran tersebut agar bersedia direlokasi.

“Ya insya Allah gue kasih pasti (relokasi), entar habis gue dilantik ya. Ya (soalnya) pas gue bilang (itu) saya datang belum dilantik kan,” katanya saat ditemui wartawan di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23/1/2025.

Ia menjelaskan, masyarakat harus mau direlokasi agar pembangunan kembali tempat tinggal mereka bisa cepat dilakukan.

“Kalau kita mau bangun ya harus direlokasi kan. Mau dimanakan gak mungkin kan buka tenda disitu,” ujarnya.

Ia juga mengaku khawatir dengan keadaan anak-anak korban kebakaran kemayoran, jika harus berada di tenda pengungsian di sekitar tempat terjadinya kebakaran tersebut.

“Ini anak-anak tidak sekolah, kita mau Ramadan, mau Lebaran, minimal kalaupun bangun memerlukan waktu paling cepat enam bulan. Nah enam bulan mau kemana? Nah, apa mau terus di bawah pohon? Kan enggak mungkin dong. Kalau kita yang dewasa iya, tapi anak-anak ya itu tadi saya bilang ke mereka sebagian kita mesti bijak,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta para korban kebakaran untuk tidak egois. Artinya, harus memikirkan keadaan anak-anak agar jauh lebih aman.

“Enggak bisa mikirin diri kita sendiri, (ada masyarakat yang bilang) ‘iya bang gua lahir disini, gua tau, gua juga lahir di Kemayoran, tapi klo gua lahir di Kemayoran masa gua enggak boleh pindah ke Menteng?’,” tutupnya.

Sebelumnya, telah terjadi kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kebakaran tersebut menghanguskan setidaknya 543 bangunan rumah. Diduga kebakaran terjadi karena ledakan kompor dari salah satu rumah warga.*

Laporan Novia Suhari