“Pada waktu penyusunan RAPBD tahun 2025, walaupun belum ada arahan khusus, kami kemudian ada bagian di dalam BTT itu yang untuk alokasikan untuk dukungan-dukungan tertentu. Kalau BTT kan bisa lah dengan pergeseran anggaran, nah itu kita siapkan,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Balai Kota Jakarta, Kamis, 16/1/2025.
“Jadi andai kata nanti memang akan ada program sarapan gratis atau subsidi atau bagaimana caranya gitu kan bisa,” tambahnya.
Namun, Teguh belum mengetahui mekanisme dari program sarapan gratis tersebut. Pihaknya masih berkoordinasi dengan Tim Transisi Pramono-Rano.
“Saya belum tahu persis bentuknya, itu tentu saja ada beberapa pos-pos yang bisa disiapkan. Nantinya kita akan bicarakan lebih lanjut dengan tim transisi, secara teknisnya kita akan sampaikan,” katanya.
Sebelumnya diketahui, Gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa Pemprov Jakarta akan memberikan subsidi untuk pelaksanaan program sarapan gratis bagi siswa di sekolah.
“Kami mekanismenya tentunya berbeda (dengan makan bergizi gratis Pemerintah Pusat), karena betul-betul sekolah mempunyai kemandirian, jadi pemerintah Jakarta akan memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah,” jelas Pramono kepada wartawan di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 11/1.
Pramono menyebut nanti setiap sekolah diminta untuk bekerja sama dengan pelaku UMKM dalam menjalankan program sarapan gratis ini. Ia menjelaskan bentuk kerja sama sekolah dengan UMKN akan memunculkan keuntungan bagi kedua pihak.
“Nanti sekolah bekerja sama dengan UMKM setempat, karena tujuannya supaya peredaran atau bisnisnya ada di UMKM yang dekat dengan sekolah, yang bersangkutan tidak di monopoli oleh yang besar-besar karena itu yang saya inginkan,” lanjutnya.
Ia menegaskan jika program sarapan gratis tersebut murni milik Pemprov Jakarta dan akan diberikan kepada seluruh sekolah di Jakarta dan anggaran untuk program ini tengah dibahas.*