Hal ini disampaikannya ketika menghadiri pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik periode 2024-2027 di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa, 17/12/2024 malam.
Gibran menyebut bahwa dirinya senasib dengan Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma yang dikeluarkan dari PDIP belum lama ini.
“Selamat kepada ketua dan jajarannya yang baru saja dilantik malam ini. Jadi sebenarnya Mas Gusma ini senasib dengan saya, baru saja dikeluarkan dari Partai,” ujar Gibran.
Walaupun demikian, Gibran menyebut perbedaan dalam berpolitik adalah hal yang biasa, terutama Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.
“Tapi Bapak-Ibu, saya ingatkan juga pak ketua. Sekali lagi, yang namanya perbedaan adalah hal yang biasa. Perbedaan itu yang mewarnai demokrasi kita,” katanya.
Ia juga memuji pernyataan Gusma sebagai Ketua PP Pemuda Katolik yang menginginkan untuk merangkul semua golongan, termasuk yang mempunyai jalur politik yang berbeda.
“Jadi saya senang sekali pak ketua berstatement akan merangkul, mengajak semua pemuda yang ada di Indonesia ini, apapun bekronnya dan afiliasi politiknya dan yang namanya pemuda itu memang harus berani merangkul semua,” tandasnya.*