FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco Ahmad menyoroti pihaknya tengah mengevaluasi penyebab menurunnya partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Penurunan partisipasi pemilih, kata dia, juga terjadi di sejumlah daerah dibanding perhelatan sebelumnya.
“Kami lagi evaluasi tentang partisipasi pemilih, terutama di Jakarta yang mengalami penurunan,” ujar Dasco saat ditemui di gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 28/11/2024.
Menurut Dasco, salah satu faktor yang memengaruhi penurunan partisipasi pemilih di beberapa daerah adalah cuaca buruk. Ia mencontohkan wilayah Batam dan Kepulauan Riau, di mana hujan lebat menyebabkan banyak pemilih tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
“Di beberapa daerah, seperti di Batam dan Kepri, hujan lebat menjadi salah satu alasan partisipasi pemilih itu turun. Tapi kalau di DKI, kami sedang evaluasi dan sedang kami kaji lebih dalam,” bebernya.
Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika menyebutkan, terjadi penurunan partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024. Charta Politika mencatat partisipasi pemilih Pilkada Jakarta 2024 sebesar 58 persen, sedangkan pada Pilgub Jakarta 2017 sebesar 72 persen.
“Tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Di mana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72 persen orang memilih. Ada peningkatanlah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14 persen,” kata peneliti Charta Politika Dadang Nurjaman.
Dadang memperkirakan, turunnya partisipasi warga lantaran sempat ada isu untuk tidak mencoblos atau pun mencoblos semua paslon. Sehingga hal ini mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih untuk datang ke TPS.
“Bisa jadi karena isu-isu beberapa yang muncul seperti mencoblos, tidak mencoblos, atau kemudian mencoblos semua, dan daripada datang kemudian mencoblos semua mungkin saja orang itu lebih pada tidak datang ke TPS,” katanya.*
Laporan Muhammad Reza