Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya Dukung Swasembada Pangan, Tanam Jagung di Lahan SPN Lido

Redaksi
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat memberikan keterangan kepada awak media di wilayah tanam SPN Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Rabu, 20/11/2024 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat memberikan keterangan kepada awak media di wilayah tanam SPN Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Rabu, 20/11/2024 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILANKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menanam bibit jagung di lahan sekitar Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 20/11/2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.

Sebanyak 15 hektare lahan tidur di sekitar SPN Lido akan dimanfaatkan untuk penanaman jagung. Irjen Karyoto menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan.

“Sebuah program untuk menindaklanjuti Asta Cita, di mana yang dengan fokus adalah ketahanan pangan atau yang lebih kita kenal adalah swasembada pangan,” katanya kepada media di wilayah tanam SPN Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Rabu.

Karyoto menambahkan bahwa penanaman jagung juga direncanakan di wilayah lain yang berada dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya, seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. Saat ini, pihaknya sedang menginventarisasi lahan tidur yang dapat dimanfaatkan.

Penanaman ini juga melibatkan masyarakat setempat, terutama mereka yang belum memiliki pekerjaan.

“Tentunya nanti ada Bekasi, Depok, dan Tangerang Kota, Kabupaten, yang memungkinkan ya kalau itu lahan tidur, kita bisa pinjam kepada pemilik untuk dijadikan lahan-lahan produktif,” imbuhnya.

“Akhir panen nanti akan diperhitungkan berapa hasil jualnya, berapa modalnya, dan keuntungan dibagi bersama pemilik dalam hal ini adalah SPN Lido, dengan masyarakat sekitar,” sambungnya.

Selain di lahan luas, Karyoto mengajak masyarakat menanam di pekarangan rumah masing-masing. Hal ini dinilai dapat membantu menghemat pengeluaran dan mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan saat terjadi kelangkaan.

“Ini sangat-sangat memungkinkan ketika harga-harga komoditas itu langka, ketika barangnya langka pasti harga akan naik,” ujarnya.

Karyoto memastikan program ini tidak mengganggu tugas utama polisi sebagai pelindung dan penegak hukum. Kegiatan ini disebut sebagai kerja ekstra tanpa tambahan gaji atau insentif.

“Ini tidak meninggalkan tugas pokoknya sebagai pelayan, pengayom, pelindung, dan penegak hukum. Ini kerja ekstra, kerja ekstra di luar tugas pokok yang tidak ada tambahan gaji maupun apa-apa,” ucapnya.

Lagipula, program itu sedikit sejalan dengan fungsi utama polisi, seperti Bhabinkamtibmas dapat bertemu dan berbincang dengan masyarakat yang menggarap lahan untuk mengetahui masalah mereka.

“Ada Ditreskrimsus, nanti pengawasan dan lain-lain, itu juga akan libatkan para Kapolres Kapolres punya para Kasat, Insyaallah tidak terganggu tugas pokoknya,” kata dia lagi.

Program ini juga melibatkan TNI, penyuluh pertanian, dan instansi pemerintahan. Dengan kolaborasi lintas sektor, Karyoto optimistis tugas utama polisi tidak terganggu.

“Di sini bukan hanya kami polisi sendiri, ada TNI, ada penyuluh pertanian, ada kelompok masyarakat yang betul-betul mau sama-sama,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah