FORUM KEADILAN – Ketua Umum Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI), M. Rafik Perkasa Alamsyah, dengan tegas menolak tindakan organisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan orang Minang dan melakukan razia terhadap sejumlah rumah makan Padang di Cirebon, Jawa Barat. Disebutnya tindakan itu bertentangan dengan filosofi kehidupan masyarakat Minang.
“Bertentangan dengan filosofi minang, ‘dimana bumi dipijak disana langit dijunjung” ucap Rafik kepada Forum Keadilan pada Kamis, 7/11/2024.
Menurut Rafik, prinsip ini mengajarkan untuk menghormati nilai-nilai dan norma setempat tanpa melakukan tindakan yang dapat memicu konflik antar-suku atau golongan. Dia juga menyebut bahwa tindakan razia tersebut merupakan inisiatif individu yang bukan berasal dari lembaga adat
“Yang melakukan razia itu adalah oknum individu, bukan lembaga adat. Jika melibatkan lembaga adat, seharusnya semua keputusan dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan para tetua,” kata Ketua Kopkarpindo KNPI pusat tersebut.
Dengan begitu, Rafik menegaskan, tindakan tersebut tidak bisa diakui sebagai kebijakan yang mewakili masyarakat Minang secara keseluruhan. Kata dia, tindakan razia ini berpotensi menimbulkan gesekan antar suku yang sebenarnya bisa dihindari.
Karena itu Rafik menyarankan agar ormas tersebut lebih fokus pada kegiatan positif yang dapat mendukung perkembangan usaha rumah makan Padang, khususnya di luar wilayah Minang. Seperti mengadakan pelatihan keterampilan dan mendirikan koperasi untuk para pemilik rumah makan Padang di berbagai daerah.
“Ketimbang oknum ormas itu melakukan razia, yang membuat ketegangan antar suku, lebih baik mereka bikin program pelatihan untuk rumah masakan padang dan koperasi untuk pengusaha warung makan,” kata dia.
Selain itu, Rafik mengatakan, langkah tersebut juga lebih bermanfaat karena dapat memberikan edukasi dan memberdayakan para pengusaha rumah makan secara produktif. Baginya, pemberian edukasi sangat dibutuhkan dan juga akan menjaga resep-resep masakan dari nenek moyang.*
Laporan Reynaldi Adi Surya