Anna Kendrick Sumbangkan Penghasilan dari Film ‘Women of the Hour’ untuk Korban Kekerasan

Aktris AS Anna Kendrick dalam film ‘Women of the Hour’ | Netflik
Aktris AS Anna Kendrick dalam film ‘Women of the Hour’ | Netflik

FORUM KEADILAN – Anna Kendrick, aktris Hollywood yang dikenal lewat peran-peran kuat dan berkesan, baru saja mengumumkan langkah luar biasa dalam proyek film terbarunya, ‘Women of the Hour’, di mana ia tidak hanya menjadi pemeran utama tetapi juga sebagai sutradara.

Film ini juga dibintangi oleh Autumn Best, Kathryn Gallagher dan Daniel Zovatto yang mengusung genre crime-thriller di dalamnya.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, Kendrick juga menyatakan bahwa ia tidak mengambil sepeser pun uang yang dihasilkan dalam film tersebut, di sebuah podcast milik Sirius XM, Crime Junkie AF, untuk mempromosikan film baru nya pada Jumat 25/10/2024.

“Percayalah, ini bukan usaha untuk mencari uang bagi saya. Saya tidak menghasilkan uang dari film ini. Uangnya akan masuk ke RAINN dan Pusat Nasional Korban Kejahatan Kekerasan,” ungkapnya.

Bayarannya sebagai Sutradara dan pemeran utama pada film , ‘Women of the Hour’ akan di donasikan ke organisasi khusus untuk membantu korban kekerasan dan kejahatan seksual.

Tindakan Kendrick ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa, peran selebriti tidak sekadar di layar kaca atau layar lebar, tetapi juga di dalam perjuangan untuk mendukung perubahan positif dalam kehidupan nyata.

‘Women of the Hour’ diharapkan mampu memicu perubahan cara pandang masyarakat terhadap isu-isu kekerasan dan mendorong lebih banyak individu, termasuk figur publik, untuk berperan aktif dalam mendukung korban dan memutus rantai kekerasan yang terus terjadi.

Berikut sinopsis dari ‘Women of the Hour’ yang dibintangi sekaligus di sutradarai oleh Anna Kendrick, yang di mana merupakan adaptasi kejadian nyata dari pembunuh berantai Rodney Alcala di tahun 1978.

‘Women of the Hour’ berkisah tentang pertemuan perempuan muda Cheryl Bradshaw (Anna Kendrick), seorang aktris yang sedang merintis karirnya di Los Angeles di tahun ‘70-an. Suatu hari, agennya, Helen (Jessica Chaffin) mengajaknya untuk bergabung sebagai kontestan di acara kencan bernama The Dating Game.

Helen menyarankan acara itu karena ia berpikir penampilan Cheryl di sana bisa menjadi awal yang baik untuk ia berkarir di Hollywood. Kemudian, Cheryl bertemu dengan pembunuh berantai bernama Rodney Alcala (Daniel Zovatto) yang ikutan dating show.

Cheryl mulai menduga ada sesuatu yang tidak beres dari Rodney dan ia harus menyelamatkan diri sebelum semuanya terlambat. Bukannya bertemu jodoh, Cheryl justru menjadi target baru dari si pembunuh berantai tersebut.*

Laporan Zahra Ainaiya

Pos terkait