Israel Resmi Sahkan UU Larangan UNRWA di Negaranya, Ini Sejarah UNRWA

United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) | Ist
United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) | Ist

FORUM KEADILAN – Israel baru saja mengesahkan undang-undang yang melarang United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) beroperasi di wilayahnya, Senin 28/10/2024. Langkah ini diambil setelah pemerintah Israel menyatakan keprihatinan mengenai peran UNRWA yang dinilai memberikan dukungan berlebihan bagi para pengungsi Palestina dan dianggap memperpanjang konflik Israel-Palestina.

Dilansir dari AP News pada Jumat 01/11/2024, Israel menduga bahwa beberapa dari anggota UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas tahun lalu yang memicu perang Gaza. Pemerintah Israel juga mengatakan, ratusan staf UNRWA memiliki hubungan dengan militer Palestina, lantaran memfasilitasi peralatan militer Hamas.

Bacaan Lainnya

“Undang-undang yang kami sahkan bukan hanya sekedar undang-undang biasa. Ini adalah seruan untuk keadilan dan panggilan untuk bangkit. UNRWA bukanlah badan bantuan untuk pengungsi, ini adalah badan bantuan untuk Hamas,” ujar anggota parlemen Israel, Boaz Bismuth.

Lantas apa itu UNRWA? Apa dampak yang terjadi jika UNRWA dilarang?

UNRWA adalah singkatan dari United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. UNRWA satu-satunya akses bantuan yang diizinkan masuk oleh Israel.

UNRWA didirikan pada 1949 untuk membantu pengungsi Palestina setelah pembentukan negara Israel dan perang tahun 1948. Sebagian besar pendanaan untuk UNRWA berasal dari kontribusi sukarela dan sumbangan dari negara-negara donor. Negara pendonor terdiri dari Amerika Serikat (AS), Germany, EU, Sweden, Norway, Japan, France, Saudi Arabia, Switzerland, dan Turkey.

Sebanyak 750.000 orang Palestina terusir dari tanah mereka dalam peristiwa yang mereka sebut sebagai ‘Nakbah’ atau malapetaka.

Lembaga tersebut yang mendirikan, mengelola sekolah, layanan sosial, pusat kesehatan dan mendistribusikan bantuan makanan dan fasilitas lainnya kepada pengungsi Palestina.

Sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina telah memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan UNRWA. Dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 1,5 juta orang yang tinggal di 58 kamp pengungsi yang terdaftar di UNRWA. Kamp-kamp itu tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, hingga West Bank termasuk Yerusalem Timur.

Lebih dari 871.000 pengungsi yang terdaftar tinggal di Tepi Barat, sekitar seperempat di antaranya di 19 kamp pengungsi.

Dengan adanya larangan terhadap UNRWA di Israel berpotensi membawa dampak serius, terutama bagi pengungsi Palestina yang selama ini bergantung pada layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial dari badan tersebut.

Tanpa akses UNRWA, ribuan pengungsi di wilayah tersebut mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, yang dapat memperburuk kondisi kehidupan mereka.

Di sisi lain, keputusan ini juga bisa memperburuk hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara yang mendukung UNRWA, sekaligus memicu ketegangan lebih lanjut dalam konflik Israel-Palestina.

Selain itu, larangan ini dapat menciptakan tantangan baru bagi lembaga-lembaga Internasional dan kemanusiaan yang berupaya mendukung kesejahteraan pengungsi Palestina.*

Laporan Zahra Ainaiya

Pos terkait