Joget Sadbor Disebut Jadi Ladang Promosi Judi Online

FORUM KEADILAN – Fenomena Joget Sadbor tengah menjadi sorotan di media sosial. Joget ini dilakukan oleh warga kampung Margasari, Desa Bojong Kembar, Kecamatan Cikembang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Joget Sadbor adalah sebuah tren menari unik dengan gerakannya yang sederhana namun energik. Dipadukan dengan semangat kebersamaan, joget ini menjadi viral dan menjadi hiburan bagi banyak orang. Joget ini juga bukan hanya tentang tarian sederhana, tetapi juga tentang komunitas dan cara kreatif untuk meraih penghasilan lewat sawearan dari penonton.
Joget Sadbor pertama kali populer berkat Gunawan, pemilik akun Tiktok @sadbor86. Nama “Sadbor” sendiri merupakan singkatan dari “Saudara Bor”. Sebelum seperti sekarang, ia pernah bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta.
Namun, Gunawan berhasil mengubah nasibnya setelah memperoleh penghasilan dari keberhasilan dan kesuksesan dari akun TikTok-nya. Dalam satu hari, TikTokers ini bisa meraup Rp200 ribu – Rp700ribu bahkan bisa mendapatkan Rp21juta/bulan, yang dibagi kepada temannya dari hasil aksi tersebut.
Hasilnya mereka pakai untuk membeli motor hingga rumah. Karena hal itu, Gunawan dianggap menjadi pelopor mengubah desanya di Bojongkembar, Sukabumi, lantaran awalnya hampir semua warga desa tersebut adalah petani.
Awalnya tarian ini dikenal sebagai “Joget Patuk Ayam” karena gerakan tangannya yang menyerupai ayam yang sedang mematuk. Namun, seiring dengan viralnya video joget ini, nama “Sadbor” semakin melekat.
Sebelum memulai joget tersebut, biasanya mereka menyuarakan kata-kata ikonik. Meski terkesan aneh, siaran langsung Joget Sadbor ini ramai penonton. Aksi ini disambut dengan gelak tawa dari penonton dan beberapa yang memberi gift atau hadiah.
Akibat dari mudahnya mendapatkan uang, aksi inipun diikuti oleh warga satu kampung untuk memperoleh pemasukkan tambahan. Gunawan mengatakan jika nantinya tidak bisa lagi live untuk mendapatkan saweran, Gunawan akan kembali ke profesi lama sebagai penjahit keliling.
Namun ada sisi gelap di balik ramainya aksi TikTokers melakukan siaran langsung “Joget Sadbor” tersebut. Aksi Joget Sadbor ini diindikasikan menjadi lahan basah promosi judi online oleh salah seorang dosen yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kampus (SPK), Ajie Hatadji.
Ia mengungkapkan bahwa kontributor teratas alias pengguna yang paling banyak memberikan saweran di live joget TikTok sekampung tersebut terafiliasi dengan judi online. Andri Haryanto juga mengungkapkan bahwa kecurigaan Ajie Hatadji bisa benar adanya.
Dia menegaskan bahwa pelaku kejahatan selalu pandai beradaptasi. Dulu, pencucian uang dilakukan dengan cara berlapis-lapis. Namun, seiring berkembangnya zaman kejahatan ini menemukan lahan baru.
Andri Haryanto menyayangkan fenomena ini, terutama ketika melihat potensi besar wilayah seperti Sukabumi belum tergarap maksimal. Bukan memanfaatkan lahan pertanian, mereka justru lebih tertarik dengan cara cepat untuk mendapatkan uang melalui live joget TikTok.
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa mendapatkan uang dengan cara cepat bukan berarti tanpa risiko, justru harus waspada terkait mudahnya mereka mendapatkan uang tersebut.*
Laporan Pangesti Handayani