Dukung Program MBG, Kementan Ungkap akan Impor Susu Sapi dari Vietnam

FORUM KEADILAN – Kementerian Pertanian (Kementan) RI siap memberikan dukungan program makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui dua skema yaitu melalui program pekarangan bergizi serta program peningkatan produksi susu dan daging.
“Makan bergizi gratis bagus banget programnya dan Kementan harus mengambil peran,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, dikutip pada Sabtu, 26/10/2024.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan susu program Makan Bergizi Gratis. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akan mengimpor susu sapi sebanyak 1,8 juta ton dari Vietnam. Tetapi, tidak disebutkan calon investor Vietnam yang akan memasok susu untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Untuk susu sapi kita mengundang investor dari Vietnam, dia berani produksi susu 1,8 juta (ton), kita impor 3,7 juta (ton), berarti separuh kan. Kami mau kawal,” tegasnya.
Amran juga menjelaskan bahwa makan bergizi gratis (MBG) dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. Artinya, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang dibudidayakan sendiri.
“Program kita ke depan adalah membagikan benih dan bibit unggul. Jadi di pekarangan bisa tanam sayur-sayuran, umbi-umbian, ternak ayam, bebek, lele di pekarangan,” terangnya.
Ia mengaku merasa optimis pekarangan pangan bergizi juga dapat mendorong pergerakan ekonomi di pedesaan. Amran memberikan contoh pangan yang diproduksi di pekarangan dapat disuplai ke sekolah hingga rumah makan.
“Jangan hanya melihat makanan bergizinya. Lihat apa yang bergerak di sekelilingnya. Sayur-sayuran segar, ayam, telur dapat menyuplai bahan baku di sekelilingnya, sehingga ekonomi bergerak di desa,” lanjutnya.
Terutama, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata belanja rumah tangga setiap bulannya sebesar Rp2 juta atau total belanja rumah tangga seluruh Indonesia adalah Rp1.400 triliun per tahun. Menurutnya, pekarangan pangan bergizi dapat berpotensi mengurangi belanja rumah tangga tersebut.
Kementan juga turut berupaya untuk menjalankan program peningkatan produksi susu dan daging sapi dengan menggaet investor serta mengatur regulasi untuk impor sapi perah.*