Pesan Implisit Prabowo Dalam Pertarungan Politik

Pengamat Politik, Militer dan Pertahanan, Selamat Ginting, alam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV. | YouTube Forum Keadilan TV
Pengamat Politik, Militer dan Pertahanan, Selamat Ginting, alam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV. | YouTube Forum Keadilan TV

FORUM KEADILAN – Pengamat Politik, Militer dan Pertahanan, Selamat Ginting menilai bahwa terdapat pesan implisit dari Presiden RI Prabowo Subianto yang ditujukan untuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) adalah terkait orang-orang yang ditunjuk masuk ke dalam kabinetnya.

“Ini menunjukkan sebenarnya secara implisit ada pesan dari Prabowo kepada Jokowi bahwa, kalau anak muda tuh yang kayak begini loh gitu, bukan tiba-tiba menjadi ini menjadi itu,” ujar Pengamat Politik, Militer dan Pertahanan, Selamat Ginting, dalam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV, dikutip pada Selasa, 22/10/2024.

Bacaan Lainnya

Hal ini tentu mengingatkan dirinya pada kelakar Prabowo yang pernah mengatakan bahwa Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno adalah orang Gerindra yang disusupkan di PPP. Menurutnya, candaan tersebut bukan sekedar candaan tetapi pernyataan yang benar.

“Kemudian, siapa lagi ini adalah orang yang kami susupkan di partai ini, jangan-jangan candaan itu bisa ditafsirkan benar bung. Bahwa Prabowo punya orang-orang yang dalam tanda petik disusupkan di partai-partai politik sel-sel itu kemudian dipanggil kembali, dibangun kembali,” jelasnya.

“Nah, tentu yang tidak paham akan sulit membacanya, tapi kalau orang yang mengamati pertarungan politik secara jernih, genuine itu bisa “oh ini ternyata Prabowo punya orang-orangnya juga di Demokrat misalnya”, jadi ini juga ada bagaimana komunikasi politik antara Prabowo dengan SBY untuk mengangkat orang-orang ini gitu,” sambungnya.

Menurutnya, Prabowo memperlihatkan bahwa dari sisi militer dan kader-kader besutan Gerindra mempunyai kualitas yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengemban tugas negara.

“Menunjukkan bahwa kami yang militer juga tidak kalah seperti sipil dan kami punya kader-kader yang luar biasa untuk diberikan tugas yang sangat luar biasa juga untuk kepentingan bangsa dan Negara begitu, saya kira juga eranya sudah mulai harus berganti ya misalnya, kalau di PDIP juga kan sudah ada calon-calonnya seperti Puan Maharani begitu ya, maka di Demokrat juga ada AHY begitu ya,” ucapnya.

Ia memandang hanya tinggal melihat apakah elite-elite di Golkar masih mau memimpin di Partai atau estafet kepemimpinan dan membiarkan anak-anak muda yang berusia dibawah 60 tahun memimpin Partai.

“Ini yang akan tunggu bagaimana estafet kepemimpinan di partai-partai politik menghadapi 5 tahun kedepan, yang mungkin juga kira-kira Prabowo akan menyerahkan kepemimpinan di partai politik secara bertahap, secara evolusi begitu ya bukan secara revolusi. Karena tongkat itu menurut saya masih dikendalikan oleh Prabowo, oleh SBY, oleh Surya Paloh, oleh Megawati, yang mungkin dalam 5, 10 tahun kemudian kedepan menurut saya tidak mungkin lagi dipertahankan begitu,” pungkasnya.*

Pos terkait