FORUM KEADILAN – Hamas adalah sebuah organisasi politik dan militer Palestina, baru-baru ini mengalami pergantian kepemimpinan setelah Yahya Sinwar, salah satu tokoh utamanya telah dinyatakan tewas dalam serangan brutal Israel di Gaza selatan, pada Rabu 17/10/24 waktu setempat.
Diketahui, jika Hamas mengganti pemimpin yang telah gugur dengan cepat dan efisien akan menunjuk pimpinan baru dengan badan pembuat keputusannya yaitu Dewan Syura.
Hamas kemungkinan akan menunjuk Khalil al-Hayya yang bermukim di Qatar sebagai pemimpin Hamas yang baru, menggantikan Yayha Sinwar yang dibunuh Israel.
Al-Hayya adalah anak didik Ismail Haniyeh, pendahulu Sinwar. Ia telah memimpin negosiasi gencatan senjata di Gaza secara tidak langsung dengan Israel dan pembebasan sandera yang diculik Hamas selama serangan 7 Oktober tahun lalu, yang memicu konflik yang kini masih berlangsung.
Meskipun Al-Hayya lebih dipandang sebagai pemimpin politik, ia masih dianggap sebagai bagian dari tim militer yang bermarkas di Gaza yang bekerja sama dengan Iran.
Beberapa sumber di Gaza menggambarkan kedudukan Hayya di Hamas sangat signifikan. Bahkan, ada yang menyebut bahwa ia dianggap sebagai salah satu dari sedikit orang yang menurut Sinwar dapat diandalkan.
Selain Hayya, yang merupakan kandidat kepemimpinan Hamas selanjutnya yakni Khaled Mashal, Mohammed Sinwar, Mousa Abu Marzouk, dan Muhammad Ismail Darwish.*
Laporan Zahra Ainaiya