FORUM KEADILAN – Virus Marburg (MVD) atau biasa dikenal sebagai demam berdarah Marburg, merupakan infeksi MVD pada manusia yang disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus. Virus Marburg dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi, sakit kepala parah, malaise parah, dan nyeri otot.
Dilansir dari website WHO, Virus Marburg dan Ebola merupakan anggota famili Filoviridae (filovirus). Meskipun disebabkan oleh virus yang berbeda, kedua penyakit ini secara klinis serupa. Virus ini merupakan penyakit dengan rasio kematian kasus hingga 88%, tetapi dapat jauh lebih rendah dengan perawatan pasien yang baik. Penyakit virus Marburg pertama kali terdeteksi pada tahun 1967 setelah wabah serentak di Marburg dan Frankfurt di Jerman dan di Belgrade, Serbia.
Pada 2 Oktober 2024, Jerman menutup dua jalur di stasiun kereta utama Hamburg setelah dua penumpang kereta diduga membawa virus tersebut. Hal tersebut membuat Jerman waspada, namun keduanya dinyatakan negatif.
Di sisi lain, untuk pertama kalinya Rwanda telah mengonfirmasi terdapat 36 kasus virus Murburg pada 2 Oktober. Sebagain dari kasus tersebut menimpa 19 petugas kesehatan yang bekerja di unit kesehatan. Hal ini membuat para pekerja di unit kesehatan harus lebih hati-hati terhadap penanganan virus tersebut.
WHO bermaksud mencegah wabah Marburg dengan melakukan pengawasan terhadap virus tersebut dan mendukung negara-negara yang berisiko untuk mengembangkan rencana kesiap-siagaan. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberi panduan menyeluruh untuk pengendalian wabah virus Marburg.*
Laporan Dian Pangestu Pancar