FORUM KEADILAN – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemenlu) Republik Indonesia, Roy Soemirat, mengungkapkan bahwa proses evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon sedang berlangsung.
Roy pun menyatakan bahwa evakuasi tersebut adalah wujud prioritas utama pemerintah dalam memastikan keselamatan warga negaranya.
“Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI, terkait hal ini proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung,” kata Roy dalam keterangannya, Rabu, 2/10/2024.
Roy pun tidak memberikan informasi rinci terkait proses evakuasi para WNI, apakah lansgung dibawa ke Indonesia atau ditempatkan di tempat aman lebih dahulu.
Ia hanya mengatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut di Lebanon terus melakukan koordinasi dan komunikasi di seluruh wilayah konflik tersebut.
Diketahui sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal mengatakan bahwa terdapat 157 orang WNI di Lebanon, 70 orang di antara tidak bersedia dievakuasi.
“Jadi dari 157 warga kita (WNI) di Lebanon, sebanyak 70 orang sudah menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Mereka telah menyampaikan surat pertanggungjawaban mutlak, bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan dan keselamatan mereka,” kata Yosi, Kamis, 26/9/2024 lalu.
Evakuasi, kata Yosi, yang dilakukan tidak untuk memulangkan WNI tetapi mengevakuasi ke tempat yang lebih aman.
Sebagai langkah mitigasi, KBRI Beirut hanya dapat memberikan imbauan kepada WNI di Lebanon untuk dapat menghindari daerah rawan konflik dan terus memantau berita terkini.
KBRI juga turut menyediakan tempat berlindung (shelter) bagi WNI yang merasa kondisi semakin tidak aman.
Diketahui, konflik di Timur Tengah antara Israel, Palestina, Lebanon, dan Iran terus meningkat.
Serangan Israel baru-baru ini telah mengakibatkan tewasnya Ibrahim Kobeissi, Komandan tinggi unit roket dan rudal Hizbullah.
Jubir militer Israel pun mengonfirmasi bahwa serangan di Beirut tersebut menewaskan Kobeissi, yang menjadi sasaran dalam serangan yang menghantam sebuah gedung tempat ia berada bersama setidaknya dua komandan lainnya.*