Keterbukaan Golkar Buat Gibran Nyaman?

Budayawan sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dr Andi Budi Sulistijanto, dalam Podcast Obrolan Hebat Orisinil (Oheo) di Forum keadilan TV, pada Kamis, 26/9/2024. | YouTube Forum Keadilan TV
Budayawan sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dr Andi Budi Sulistijanto, dalam Podcast Obrolan Hebat Orisinil (Oheo) di Forum keadilan TV, pada Kamis, 26/9/2024. | YouTube Forum Keadilan TV

FORUM KEADILAN – Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka hingga saat ini masih belum memiliki kendaraan politik, usai dirinya dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto urusannya sudah tutup buku.

Namun, pada 2/5/2024 lalu, dirinya mengaku telah memetakan Partai politik mana yang akan jadi tempatnya berlabuh nanti.

Bacaan Lainnya

Walaupun mengungkapkan masih santai terkait kemana ia akan berlabuh, Gibran menyebut telah melakukan perhitungan dengan seksama menyoal langkah politiknya yang akan diambil ke depan.

Di samping itu, isu dirinya yang akan bergabung dengan Partai Golkar pun sempat beredar. Walaupun pihak Golkar masih enggan dan belum memberikan konfirmasi secara gamblang, Budayawan sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dr Andi Budi Sulistijanto mengungkapkan bahwa Gibran nyaman di Golkar dengan buktikan melalui rekomendasinya dari Golkar.

“Kan ini soal situasional kondisional dan momentum Pak, Jadi kalau kemarin beliau ini nyaman di Golkar” ujar Budayawan sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dr Andi Budi Sulistijanto, dalam Podcast Obrolan Hebat Orisinil (Oheo) di Forum keadilan TV, dikutip pada Senin, 30/9/2024.

“Apa faktanya, beliau mendapatkan rekomendasinya dari Golkar,  Partai lain tidak ingin, bukan tidak ingin merekomendasikan, tapi sudah punya sudah punya masing-masing ya yang sudah terkondisi sekian lama,” lanjutnya.

Ia menilai komunikasi terbuka antara Golkar dan Gibran ini lah yang pada akhirnya membuat Eks Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto memberikan rekomendasi sehingga disetujui oleh seluruh DPP Golkar.

Andi berpandangan jika Gibran sudah merasa nyaman di Golkar maka Golkar pun akan terbuka untuk Gibran.

“Saya kira Golkar terbuka, kemudian kalau teman-teman elit merasa kepingin mempunyai sosok yang hebat di pimpinan tertinggi di bangsa, ini ya mas Gibran harus di Golkar,  karena Pak Prabowo sudah di Gerindra, enggak mungkin, jadi kalau kalau punya Wakil presiden kan seperti zaman Pak JK kemarin, ya kan, jadi memang nafas Golkar dan mas Gibran ini hampir sama situasional gitu, dan itu boleh-boleh saja,” jelasnya.

“Nah ini karakter inilah yang akan ditunjukkan Mas Gibran,” tambahnya.

Karakter Gibran, kata Andi, sudah sangat pas dengan Golkar dan dirinya pun mengingatkan bahwa Gibran harus mempunyai Golkar untuk dapat mengelaborasi ide hingga merangkul generasi-generasi mendatang.

“Sangat pas, apalagi beliau memang harus punya partai, Pak saya sarankan ini jadi sekaligus untuk mengelaborasi seluruh ide seluruh kemampuan merangkulnya Gen Z ini, agar apa, anak muda tidak alergi politik bukan berarti menggiring ke satu Partai politik, tidak,” tuturnya.

“Tapi figur Gibran yang postmodern ini itu justru akan membuat anak-anak muda harus tampil menjadi kader-kader politik,” imbuhnya.*

Pos terkait