Minggu, 27 Juli 2025
Menu

Jaksa Hadirkan 8 Saksi Mahkota: Bijih Timah Bisa Dibeli di Kedai Kopi

Redaksi
Sidang lanjutan dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Senin, 30/9/2024 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Sidang lanjutan dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Senin, 30/9/2024 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan delapan saksi mahkota dalam sidang lanjutan dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022, Senin, 30/9/2024.

Delapan saksi tersebut ialah Peter Cianata sebagai staf PT Fortuna Tunas Mulia yang terafiliasi dengan PT RBT, pemilik manfaat PT Stanindo Inti Perkasa (SIP) Suwito Gunawan alias Awi.

Kemudian, Beneficial Ownership CV Venus Inti Perkasa (VIP) sekaligus Komisaris PT Menara Cipta Mulia (MCM) Tamron alias Aon, Direktur PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS) Robert Indarto, dan General Manager PT Tinindo Internusa Rosalina.

Lalu, General Manager Operational CV Venus Inti Perkasa Ahmad Albani, Direktur Utama CV Venus Inti Perkasa Hasan Thjie alias Asin, dan wiraswasta Kwang Yung.

Kedelapan saksi tersebut turut menjadi terdakwa dalam kasus yang sama. Jaksa menghadirkan mereka untuk memberikan keterangan untuk Harvey.

Staf PT Fortuna Tunas Mulia yang terafiliasi dengan PT RBT Peter Cianata mengatakan, pembelian bijih timah bisa dilakukan di kedai kopi di sekitaran PT Timah.

“Saya diperintahkan RBT untuk CV Fortuna. Saya dapat (bijih timah) dari kolektor-kolektor,” katanya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat.

Peter menyebut, bijih yang sudah terkumpul akan dikirimkan ke PT RBT untuk diolah. Dirinya juga mengungkap, namanya masuk ke dalam daftar pembeli bijih di PT Timah.*

Laporan Merinda Faradianti