Minggu, 20 Juli 2025
Menu

Fenomena Bulan Kembar Ramaikan Media Sosial

Redaksi
Fenomena Mini Moon | Ist
Fenomena Mini Moon | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Baru-baru ini masyarakat telah ramai berspekulasi mengenai fenomena bulan kembar di media sosial. Dikabarkan fenomena ini akan terjadi pada 29 September 2024 selama 53 hari.

Bulan ini lebih kecil dari bulan yang kita ketahui, sehingga disebut sebagai ‘bulan mini’. Namun, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, membantah bahwa istilah ‘bulan kembar’ atau ‘bulan mini’ ini tidak sepenuhnya tepat.

Thomas mengatakan bulan adalah satu-satunya satelit yang mengelilingi bumi dan tidak memiliki kembaran.

“Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi yang ukurannya besar dan terlihat dengan mata telanjang. Namun, pada periode tertentu, objek lain seperti asteroid dapat terperangkap dalam gravitasi Bumi dan sementara waktu mengelilingi Bumi. Objek ini sering disebut sebagai ‘bulan mini’ atau ‘mini moon‘,” kata Thomas dilansir dari laman BRIN, 25/9/2024.

Menurut Thomas fenomena tersebut menarik perhatian astronom yaitu asteroid dengan kode “2024 PT45”. Asteroid ini tertangkap oleh gravitasi Bumi dan sementara waktu mengelilingi Bumi, sehingga terlihat seperti bulan mini karena ukurannya kurang lebih sekitar 10 meter. Dengan ukuran yang kecil membuat asteroid ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

”Kita membutuhkan teleskop yang cukup besar untuk bisa melihat asteroid ini. Observatorium dengan teleskop canggih di dunia saat ini sudah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini,” tuturnya.

Selain itu, Thomas memberi imbauan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir terkait fenomena ini, dan mengajak masyarakat untuk melihat asteroid untuk menambah pengetahuan mengenai macam-macam benda luar angkasa.

“Ini adalah fenomena yang menarik bagi dunia astronomi, meski bagi kebanyakan orang tidak akan melihat. Namun, ini mengingatkan kita bahwa ada banyak benda di tata surya yang bisa memberikan kejutan.” tutupnya.*

Laporan Dian Pangestu Pancar