Isu Sponsor F1 Jadi Faktor Utama Bagi Pembalap Indonesia

Anggota Indonesia Formula One Society (IFOS) Willy Halim dalam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV, Sabtu, 21/9/2024 | YouTube Forum Keadilan TV
Anggota Indonesia Formula One Society (IFOS) Willy Halim dalam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV, Sabtu, 21/9/2024 | YouTube Forum Keadilan TV

FORUM KEADILAN – Balap mobil Formula 1 (F1) menjadi kelas tertinggi ajang balap mobil formula tipe single-seater roda terbuka. Pada awal 1950 di bawah naungan Fédération Internationale de l’Automobile (FIA), lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas segala jenis olahraga.

Setiap pembalap yang mengikuti bagian dalam kompetisi Formula 1, pembalap utama dan cadangan wajib untuk mempunyai super license, sebuah tanda masuk bagi calon pembalap Formula 1 yang dikeluarkan FIA.

Bacaan Lainnya

Syarat untuk mendapatkannya pun mengharuskan calon pembalap mengendarai mobil Formula 1 sepanjang 300 km dan disaksikan oleh wakil dari FIA.

Pada tahun 2016, Rio Haryanto lahir menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil untuk berkompetisi di ajang F1. Namun, berbagai masalah juga turut mengikuti Rio di perjuangannya di F1 2016.

Rio hanya sanggup membalap hingga seri ke-12 dan tak sama sekali tidak mendapatkan poin dengan terpuruknya posisi ke-24 klasemen. Tidak hanya itu, Rio yang berada dibawah naungan Manor Racing Team harus berhenti pada seri ke-12 juga mengalami kendala terkait finasial. Manor Racing Team memutuskan kontrak Rio karena tidak mempunyai cukup dana dan sponsor.

Pihak Rio belum dapat menuntaskan sisa pembayaran sebesar 7 juta euro atau sekitar Rp98 miliar.

Sempat terdengar pada 2017 bahwa tim balap menyiapkan komposisinya untuk berkompetisi, tetapi kesempatan tersebut hilang akibat tim asal Hinwil tersebut mempercayakan duet Pascal Wehrlein dan Marcus Ericsson hingga mengakibatkan kesempatan untuk Rio pupus begitu saja.

Anggota Indonesia Formula One Society (IFOS) Willy Halim dalam Podcast Hanya Disini (PHD) 4K di Forum Keadilan TV juga menyoroti bahwa apa yang dinamika F1 bagi pembalap Indonesia seperti apa yang terjadi oleh Rio Haryanto juga karena terbenturnya masalah dana.

“Karena seingat saya, saat itu dibuat penggalangan dana untuk Rio bisa tetap membalap di F1,” ujar Willy Halim dalam Forum Podcast Hanya Disini (PHD) 4K, di Forum Keadilan TV, Sabtu, 21/9/2024.

Willy pun tidak menepis bahwa pada saat itu hanyalah Pertamina yang menjadi sponsor besar dan pertama untuk Rio Haryanto, hingga terpampang pada beberapa bagian bodi mobil MRT05. Namun, PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk tidak lagi menjadi sponsor utama bagi pembalap F1 tersebut.

Diketahui, alasan yang diberikan oleh Pertamina terkait hal tersebut adalah pihaknya ingin menganalisa lagi terkait prestasi atau capaian Rio selama ini.

“Karena menurut saya untuk sponsor F1 tidak hanya di mobilnya saja, si pembalap bisa bawa duit enggak nih, kencang enggak nih, kalau yang kurang ya seperti halnya yang dialami sama Rio ya,” lanjutnya.

“Ironis emang,” tukasnya.*

Pos terkait