Minggu, 27 Juli 2025
Menu

PT Timah Keluarkan Rp3 Triliun untuk Kerja Sama 5 Smelter Swasta

Redaksi
Sidang lanjutan korupsi tata niaga komoditas timah terkait wilayah IUP di PT Timah Tbk tahun 2015-2022 di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu, 18/9/2024 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Sidang lanjutan korupsi tata niaga komoditas timah terkait wilayah IUP di PT Timah Tbk tahun 2015-2022 di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu, 18/9/2024 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Divisi Akuntansi PT Timah Dian Safitri mengatakan, perusahaan pertambangan milik negara itu mengeluarkan lebih kurang Rp3,023 triliun untuk kerja sama dengan lima smelter swasta.

Lima smelter swasta tersebut ialah PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), PT Venus Inti Perkasa (VIP), PT Tinindo Internusa (Tinindo), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), dan PT Refined Bangka Tin (RBT).

“Dengan kerja sama smelter tahun 2018 sampai 2021 dengan lima smelter dibayar Rp3 triliun. Pemasukan PT Timah berasal dari pinjaman dan operasional,” kata Dian di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu, 18/9/2024.

Selain sewa smelter, PT Timah juga melakukan langkah strategis lainnya, yakni peningkatan sisa hasil pengolahan (SHP), dan kegiatan mitra Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP).

“Dari kerja sama smelter itu di tahun 2019 memang terjadi peningkatan produksi kita, mencapai 200 persen,” lanjutnya.

Dian menyebut, jika dibandingkan cost perbulan, PT Timah harus mengeluarkan uang untuk biaya produksi di smelter sendiri kurang lebih Rp11-12 ribu perkilo. Sehingga, untuk melebur bijih timah mentah memerlukan biaya sekitar Rp278 miliar per hari.

“Sehingga ada selisih kemahalan di situ, sekitar Rp2 triliun untuk lima smelter,” ungkap Dian.

PT Timah secara keseluruhan meraup keuntungan Rp28 miliar pada 2018. Namun, perusahaan itu merugi Rp611 miliar pada 2019 dan Rp340 miliar pada 2020.

Dian juga menyebutkan bahwa ada pembayaran khusus untuk lima smelter swasta itu sekitar Rp11 triliun. Pengeluaran tersebut ditujukan untuk pasokan bijih timah.

“Untuk PT RBT sendiri ada sekitar Rp3,5 triliun,” pungkasnya.

Dalam perkara korupsi ini, negara diduga mengalami kerugian keuangan hingga Rp300 triliun.*

Laporan Merinda Faradianti