Begini Proses Pembuatan Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

FORUM KEADILAN – Produk susu ikan menjadi perbincangan di masyarakat setelah digadang-gadang menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Susu ikan diklaim memiliki manfaat setara dengan susu sapi. Namun, apa sebenarnya susu ikan itu?
Menurut Founder Berikan Protein Yogie Arry, susu ikan merupakan produk inovatif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan protein bagi mereka yang intoleransi laktosa.
Susu ikan diproses menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Plan Manager PT Berikan Protein Mafathul Khoiri menjelaskan bahwa pembuatan serbuk ikan dimulai dengan tahap penyortiran.
“Sortir ini hanya jenis ikannya saja, jadi cek ukuran saja, mana paling besar berapa, (ukuran) paling kecil berapa,” katanya kepada media di Pabrik PT Berikan Protein di Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 18/9/2024.
Selanjutnya, ikan diperiksa kesegarannya melalui mata dan kondisi perutnya, lalu digiling hingga halus seperti bubur. Bubur ikan ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin Spray Dryer untuk diperas menjadi cairan.
Cairan ikan tersebut selanjutnya diolah dalam mesin menjadi serbuk ikan.
“Dari jumlah tiga ton ikan, akan menjadi satu ton powder ikan,” kata Mafathul.
Proses dari awal hingga menjadi serbuk ikan memakan waktu sekitar 12 jam. Mesin Spray Dryer beroperasi terus-menerus selama 24 jam, sementara mesin lainnya hanya mendukung proses.
Setelah menjadi serbuk ikan, produk ini didistribusikan untuk tahap penambahan rasa susu ikan yang akan diproduksi di Bekasi, Jawa Barat.
“Jadi, setelah menjadi HPI Powder kita kirim ke Bekasi sesuai dengan permintaan,” jelas Mafathul.
Melalui proses HPI ini, terang Mafathul, powder ikan dapat bertahan hingga satu tahun lamanya.
“Kalau di kita itu bisa satu tahun dalam bentuk powder, dari tim riset seperti itu, tapi bisa lebih tahan lama lagi,” pungkasnya.*
Laporan Novia Suhari