Sabtu, 12 Juli 2025
Menu

Susu Ikan Aman untuk Program Makan Bergizi Gratis, Tak Ada Dampak Jangka Panjang

Redaksi
Founder Ber-ikan Protein Yogie Arry di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Founder Ber-ikan Protein Yogie Arry di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Founder Ber-ikan Protein Yogie Arry menegaskan bahwa konsumsi susu ikan tidak memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan.

“Sebenarnya untuk dampak jangka panjangnya tidak ada, karena memang ini protein yang dibutuhkan oleh tubuh kita, jadi diserap oleh tubuh, karena yang butuh protein itu tidak hanya anak-anak,” katanya dalam diskusi ‘Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis‘, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024.

Yogie juga menjelaskan, susu ikan yang diproduksi tidak mengandung bahan kimia.

“(Produksi) Ini betul-betul menggunakan enzimatis, atau enzim yang bekerja, nah berarti di industri hulunya tidak ada bahan kimia,” ujarnya.

Namun, Yogie belum dapat memastikan anggaran yang diperlukan untuk produksi susu ikan dalam setahun.

“Belum bisa pastikan totalnya (anggarannya) berapa,” singkatnya.

Saat ini, produksi susu ikan baru beroperasi di Indramayu, Jawa Barat. Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis dan mengurangi biaya distribusi, Yogie berencana membuka cabang produksi di beberapa lokasi strategis.

“Dengan konsep otonomi protein dititik-titik otomatis logistik cost-nya juga rendah, yang menjadi mahal itu adalah ketika produksi-nya di Jakarta terus dikirim ke Sabang dan Papua itu mahal. Lebih baik produksi di Sabang dan demand marketnya di Papua, kan banyak juga anak-anak malnutrisi di Papua, bayangkan kalau post logistik-nya itu 0, kan luar biasa,” pungkasnya.*