FORUM KEADILAN – Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk Zaken Kabinet. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan diisi orang-orang yang benar ahli di bidangnya.
Katanya, susunan kabinet tersebut akan rampung pada 20 Oktober 2024 sebelum pelantikan Prabowo-Gibran. Sedangkan nomenklatur kementerian/lembaga hingga siapa yang akan ditunjuk, rampung H-7 sebelum pelantikan.
Melihat hal tersebut, Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli mengatakan, rencana Zaken Kabinet bagus dan baik untuk pemerintahan Indonesia.
“Ya, saya kira itu bagus dan baik. Memang seharusnya kabinet diisi oleh figur-figur yang memiliki keahlian di bidang yang dipimpinnya,” katanya kepada Forum Keadilan, Sabtu, 14/9/2024.
Zaken Kabinet sendiri sudah pernah diterapkan sebelum era ReformasiReformasi, yakni di zaman pemerintahan Kabinet Natsir, Kabinet Wilopo, dan Kabinet Djuanda.
Terbentuknya Zaken Kabinet berawal dari ketidakstabilan partai politik (parpol) pada 1950 sampai pasca-Pemilu 1955, yang saat itu dianggap sebagai pemilu paling demokratis.
Oleh karena itu, Lili berpandangan bahwa terobosan Prabowo yang ingin membentuk Zaken Kabinet harus disambut baik oleh partai pendukungnya.
“Kalau era Reformasi ini belum ada. Jadi ini suatu terobosan. Jadi kita sambut dengan baik jika nanti membentuk Zaken Kabinet ini,” lanjutnya.
Saat ditanya apakah akan ada pertentangan dari partai di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang ‘tak kebagian kue’, Lili menyebut, mestinya bagi-bagi kue terhadap parpol tidak sampai mengorbankan profesionalitas.
“Kalau sampai abai apa yang diinginkan menuju Indonesia Emas hanya tinggal rencana. Lokomotif program dan sekaligus juga eksekusinya ada pada menteri. Kalau menteri tidak mengerti dan paham, tidak akan jalan atau business as usual,” jelasnya.
Menurut Lili, parpol pendukung Prabowo-Gibran seharusnya mendukung dan tidak resisten terhadap rencana tersebut.
“Mestinya parpol mendukung, tidak boleh resisten. Sebaliknya partai mengutus kader-kader yang berkualitas,” pungkasnya.
Lili enggan menyebutkan tokoh profesional seperti apa yang akan diambil Prabowo masuk ke dalam Zaken Kabinetnya.*
Laporan Merinda Faradianti