Selasa, 08 Juli 2025
Menu

Disebut Mangkir, Menag Yaqut Tegaskan Tak Pernah Dapat Surat Panggilan dari Pansus Haji

Redaksi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILANMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi tudingan bahwa dirinya mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji. Ia mengaku tidak pernah menerima undangan dari Pansus DPR.

Pernyataan mangkir tersebut disampaikan oleh anggota Pansus Angket Haji dari Fraksi PKB Marwan Jafar. Marwan mengatakan bahwa Menag tidak hadir pada pemanggilan kedua dari Pansus Hak Angket Haji DPR.

“Jadi Pak Marwan Jafar tuh sahabat saya. Ini saya harus kasih background. Sahabat saya, saya berteman baik dengan beliau. Beliau dapilnya itu di tempat tinggal saya. Saya tiga periode jadi tim sukses beliau sampai beliau jadi anggota DPR RI. Saya ini tim sukses beliau. Ketika beliau ada masalah politik gitu ya, beberapa kali juga curhatnya ke saya,” ungkap Yaqut di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024.

Yaqut menghormati tindakan Marwan sebagai sesuatu yang sesuai dengan mekanisme Pansus DPR. Namun, ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum pernah menerima surat panggilan.

“Saya hormati pernyataan Pak Marwan Jafar. Saya hormat sama beliau sebagai teman, sebagai sahabat, sebagai senior. Tentu pernyataan yang sudah dikeluarkan oleh Pak Marwan Jafar sebagai anggota DPR RI sekaligus anggota Pansus sudah berdasarkan pada data dan info yang valid,” tegasnya.

“Tetapi sampai saya datang ke sini, saya belum pernah mendapatkan surat panggilan itu. Bisa dicek di sekretariatan kesekjenan DPR kan bisa dicek ya. Jadi saya nggak tahu itu dasarnya dari mana. Makanya saya pengen tahu juga, apakah benar saya sudah pernah dipanggil dua kali,” tambahnya.

Bahkan Yaqut dengan nada bercanda mengatakan bahwa surat tersebut bisa jadi salah alamat.

“Karena kok saya belum menerima. Nah sampai saya datang ke sini ini saya belum pernah menerima surat. Apakah surat itu tidak sampai ke saya, salah alamat atau bagaimana saya tidak tahu,” tuturnya.

Yaqut menjelaskan bahwa pekerjaan Menteri Agama sangat banyak dan tidak mudah untuk mengatur waktu, sehingga harus memilih tingkat prioritas ketika menerima berbagai undangan.

Namun demikian, Yaqut mengaku akan bersedia hadir bila diundang Pansus selama jadwalnya sesuai.

“Ini bukan alasan, karena tugas saya kan juga banyak sebagai Menteri, apalagi Menteri Agama, kawan-kawan tahu banyak sekali ada tugas pendidikan, ada tugas keagaman. Agamanya itu ada enam yang menjadi mandatori Kementerian Agama. Belum tugas-tugas lain. Banyak sekali tugas. Tentu kita akan sesuaikan,” tegasnya.

Lagipula, menurut Yaqut, mekanisme Pansus bisa dijadwalkan ulang, sehingga bisa diatur kembali.

“Toh di mekanisme Pansus, kan boleh penjadwalan ulang atau apa. Kalau nanti ada surat undangan, saya akan lihat dulu. Pada prinsipnya kan kita ini, pemerintah, ingin menjelaskan dengan seterang-terangnya,” pungkasnya.

Laporan Muhammad Reza