FORUM KEADILAN – Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno enggan menebar janji yang muluk-muluk kepada warga Jakara.
Hal itu disampaikan serasa menyinggung janji bakal calon gubernur Ridwan Kamil (RK) yang ingin menjadikan Jakarta seperti Dubai dengan giant sea wall atau tanggul laut raksasa.
Pramono menyampaikan bahwa janji yang ditawarkannya tidak elitis tapi lebih memprioritaskan program-program yang menyentuh masyarakat. Di antaranya adalah dengan menawarkan program pembenahan kampung-kampung kumuh, yang dampaknya langsung terasa ke masyarakat.
“Kami tidak akan muluk-muluk menjadikan Jakarta seperti Dubai-lah. Kami akan mulai dari pembenahan kampung-kampung seperti di sini,” ungkap Pranono saat blusukan di kawasan di Tamansari dan Tambora, Jakarta Barat, Minggu, 8/9/2024.
Selain itu, bakal pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu bertekad akan menangani persoalan masyarakat bawah lainnya.
Seperti masalah sampah, selokan, persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) serta Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang tidak berjalan baik. Termasuk permasalahan premanisme di Jakarta yang sangat merugikan masyarakat.
“Jadi problem riil masyarakat. Bukan persoalan mengawang-awang yang tidak mungkin dikerjakan,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Pramono menegaskan jika terpilih nanti, pihaknya juga bakal membuka kembali Balai Kota sebagai tempat mengadu warga. Kata dia, program pernah diterapkan pada masa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur beberapa tahun lalu.
“Kita buka Balai Kota seluas-luasnya untuk warga melaporkan ke Gubernur atau Wakil Gubernur. Pasukan Oranye juga akan dihidupkan kembali,” ucap Pramono.
Sebelumnya, bakal calon gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Ridwan Kamil menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta bersama Suswono. Salah satunya adalah pembangunan giant sea wall di Jakarta Utara. Namun RK belum membeberkan secara detail terkait giant sea wall yang akan dibangunnya tersebut.
“Ada sekitar tujuh puluhan program. Dari mulai infrastruktur raksasa, nahan banjir di utara dengan kawasan giant sea wall-nya. Nanti Dubai-nya Jakarta itu di sana,” ungkap mantan gubernur Jawa Barat tersebut.*
Laporan Ali Mansur