Jumat, 25 Juli 2025
Menu

Hindari Konflik, Diskusi Nasab di UIN Walisongo Semarang Dibatalkan

Redaksi
Poster diskusi publik nasab di UIN Walisongo, Semarang | ist
Poster diskusi publik nasab di UIN Walisongo, Semarang | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah, membatalkan diskusi tentang Nasab Ba’alawi yang rencananya digelar Selasa, 10 September 2024.

Pembatalan ini diinformasikan melalui edaran dari pihak UIN Walisongo, sesuai dengan imbauan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) yang meminta agar diskusi dibatalkan.

Panitia diskusi publik soal nasab habaib Akhmad Arif Junaidi menyatakan bahwa Mabes Polri melihat adanya potensi bentrokan antar kelompok jika diskusi tetap dilaksanakan.

“Pada Kamis sore, 5 September 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, tim Mabes Polri berkunjung ke kantor LP2IM UIN Walisongo untuk bermusyawarah soal diskusi publik. Tim Mabes Polri menyampaikan kajian dan analisis mengenai kerawanan keamanan dan potensi bentrokan fisik antara dua belah pihak di akar rumput yang mungkin akan terjadi anatara kelompok pro dan kontra Ba’alawi (habaib),” kata Arif dalam pernyataan tertulis, Jumat, 6/9/2024.

Atas imbauan Mabes Polri, Arif mengatakan, diskusi mengenai nasab habaib dibatalkan demi kemaslahatan masyarakat dan menghindari konflik fisik antar kelompok.

“Karenanya demi kemaslahatan bersama Tim Mabes Polri menyarankan agar LP2M UIN Walisongo Semarang menunda atau membatalkar diskusi publik tersebut,” kata Arif.

Sebelumnya, polemik nasab atau silsilah habaib viral di media sosial dan memicu kegaduhan publik.

Polemik ini bermula dari argumen Kyai Imaduddin asal Kresek, Tangerang, yang menyatakan bahwa para Habaib atau keluarga Ba’alawi bukanlah keturunan Nabi Muhammad. Pernyataan ini dibantah oleh Rabithah Alawiyah, organisasi yang menghimpun silsilah keturunan habib hingga ke Nabi Muhammad.

Polemik yang awalnya bersifat akademis berubah menjadi gerakan sosial ketika Kyai Imaduddin dan Gus Abbas asal Buntet, Cirebon, mendirikan Laskar Perjuangan Wali Sembilan (PWI) Sabililah. Bentrokan fisik pernah terjadi antara pendukung Kyai Imaduddin dan pendukung Habaib di Gresik, Karawang, dan Tangerang.

Habib Muhammad Rizieq Shihab dan keluarga keturunan Walisongo turut terseret dalam konflik nasab ini.

Untuk menengahi konflik, UIN Walisongo berencana mengadakan diskusi publik bertema ‘Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba’alwi di Indonesia’ pada Selasa, 10 September mendatang. Namun, mempertimbangkan potensi konflik besar, Mabes Polri meminta agar diskusi tersebut dibatalkan.*

Laporan Reynaldi Adi Surya