Atasi Pemukiman Kumuh, Ridwan Kamil Ingin Bangun Hunian Vertikal

FORUM KEADILAN – Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil ingin membangun hunian vertikal atau rumah susun (rusun) untuk mengatasi permasalah pemukiman kumuh di Jakarta jika terpilih nanti.
Program tersebut disampaikan pria yang akrab disapa RK setelah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla.
“Kalau perumahan bisa vertikal, di Singapura, di Hongkong, di mana-mana, itu akan menyelesaikan banyak sekali permasalahan,” ungkap RK saat ditemui di kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis, 5/9/2024.
Menurut RK, untuk mengatasi persoalan pemukiman kumuh tersebut dibutuhkan inovasi-inovasi arsitektural. Namun, yang perlu dikaji adalah bagaimana membangun tanpa menggusur atau memindahkan.
Disebut RK, hunian vertikal itu bisa dibangun di atas stasiun maupun pasar tradisional.
“Jadi nanti kita bisa bikin perumahan di atas pasar tradisional atau di atas stasiun kereta api. Konsepnya sama dengan rumah vertikal yang ada di atas mal,” tutur RK.
Kata RK, hunian perumahan yang layak untuk warga Jakarta bakal jadi salah satu program yang akan dijalankan jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Sebab, menurutnya, mengatasi permasalahan pemukiman kumuh dapat menyelesaikan setengah persoalan masyarakat.
“Kekumuhan, perumahan vertikal yang untuk golongan rakyat. Saya kira itu saja yang utamanya,” ucap RK.
Sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Barat itu menegaskan bahwa program rumah di atas stasiun yang ada di Jakarta sangat realistis. Pernyataan itu menjawab tudingan dari pihak pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno bahwa program hunian di atas stasiun tidak sesuai dengan realita yang ada saat ini.
“Seorang Ridwan Kamil selama dua tahun dari 2001-2003 tinggalnya di apartemen di atas stasiun, jadi saya bersama almarhum Eril di Hongkong tinggalnya di atas apartemen yang ada di atas stasiun,” ungkap RK saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 5/9.
Menurut RK, selama tinggal di apartemen yang ada di atas stasiun, aktivitas dirinya bersama almarhum Eril sangat produktif.
Sebab, kata RK, mereka yang tinggal di atas stasiun pada saat bepergian atau berangkat kerja tinggal turun ke basement dan langsung ke stasiun kereta. Sehingga, mereka tidak banyak membuang waktu untuk mencari atau pergi ke stasiun terdekat.
“Jadi sangat realistis,” tegas RK.*
Laporan Ali Mansur