FORUM KEADILAN – Pengamat Ekonomi Fahmi Radhi menyatakan bahwa turunnya harga BBM non subsidi Pertamax hari ini, Rabu, 4/9/2024, tidak akan memengaruhi daya beli masyarakat atau menggeser dari pemakain Pertalite ke Pertamax.
Diketahui sejak 2 September 2024, harga Pertamax mengalami penurunan yang sebelumnya Rp13.700 per liter kini menjadi Rp12.950 per liter. Pertamax Green juga turun dari Rp15.000 menjadi Rp13.650 per liter.
“Ya jadi untuk BBM non-subsidi pertamax ke atas itu penetapan harganya itu kan disesuaikan dengan mekanisme pasar gitu ya atau ekonomian, kadang naik kadang turun tergantung variabel yang memengaruhinya terutama harga minyak dunia,” ucap Fahmi kepada Forum Keadilan, Rabu, 4/8/2024.
“Menurut saya itu tidak begitu berpengaruh. Kalau pun berpengaruh tidak signifikan karena jumlah konsumen Pertamax ke atas itu tidak terlalu besar, tidak sebesar konsumen Pertalite,” lanjutnya.
Fahmi menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor utama yang melatarbelakangi dinamika perubahan harga BBM.
“Jadi ada beberapa variabel yang dipertimbangkan dalam penetapan harga BBM Pertamax ke atas, yang pertama yang paling dipertimbangkan itu adalah harga minyak dunia, setidaknya harga minyak dunia itu akan memengaruhi harga Pertamax di Indonesia, kemudian yang kedua inflasi di Indonesia, dan yang ketiga adalah kurs rupiah terhadap dolar, tiga faktor itu lah yang memengaruhi,” pungkasnya.
Sebagian pihak berpendapat, penurunan harga Pertamax merupakan strategi pemerintah untuk menggeser pembelian masyarakat kelas bawah dari Pertalite ke Pertamax. Namun, menurut Fahmi, hal tersebut tak akan terjadi karena disparitas harga yang masih terlalu jauh antara Pertamax dan Pertalite.
“Pertalite Rp10 ribu kemudian pertamax itu sekitar Rp13 ribu, itu kan disparitasnya masih tinggi, sehingga tidak berpengaruh untuk konsumen pindah ke Pertamax. Kecuali kalau disparitasnya itu sekitar Rp1000 barangkali konsumen akan berpikir untuk pindah ke Pertamax karena kesejahteraan lebih baik lebih ramah lingkungan dan lain sebagainya,” pungkasnya.*
Laporan Muhammad Reza