FORUM KEADILAN – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pihaknya mendalami adanya dugaan pertemuan antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan mantan Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Harno Trimadi.
Diketahui, Hasto diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi di lingkungan DJKA Kemenhub.
“Iya benar, hari ini Penyidik meminta keterangan saudara HK. Informasi yang kami dapatkan dari Penyidik adalah terkait klarifikasi pertemuan saudara HK dengan saudara Harno dan penugasan terkait kereta api ke saudara Harno melalui saudara YA,” kata Tessa kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 20/8/2024.
Tessa tidak merinci pertanyaan seperti apa yang diberikan kepada Hasto terkait klarifikasi pertemuan tersebut. Tessa juga tidak mengungkap apakah Penyidik KPK menemukan bukti komunikasi antara Hasto dengan Harno.
“Kembali lagi, itu tidak terinfo ke kami karena sudah masuk materi penyidikan. Tetapi intinya adalah seputar pertemuan. Apakah pertemuan itu diketahui oleh Penyidik dari informasi barang bukti elektronik, chat, maupun saksi atau pihak lain itu belum terinfo ke kami,” jelas Tessa.
Kepada wartawan, Hasto menyinggung bahwa ada aliran dana yang mengalir ke Rumah Aspirasi Pemenangan Jokowi-Ma’ruf pada 2019. Di mana, aliran dana itu salah satunya berasal dari salah seorang tersangka DJKA.
Dana gotong-royong itu disebutkan Hasto sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Erick Thohir yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan.
Tessa menyebut, tak tertutup kemungkinan Erick akan dimintai klarifikasi terhadap informasi tersebut.
“Kepada saksi-saksi lain dan siapa pun bila kesaksiannya dibutuhkan tentunya akan kita mintai keterangan. Siapa yang akan dimintai keterangan, kapan dipanggil itu tergantung pada rencana penyidikan yang dibuat oleh satgasnya. Jadi kita tunggu saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, usai diperiksa selama lima jam, Hasto menyebut ia dicecar 21 pertanyaan oleh Penyidik KPK. Katanya, ia ditanyai mengenai komunikasi antara ia dengan salah seorang tersangka kasus DJKA, di mana orang tersebut pernah menyumbangkan dana untuk kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada 2019 lalu.
“Tadi saya telah memberikan keterangan yang sebaik-baiknya. Ada sekitar 21 pertanyaan termasuk biodata yang memerlukan waktu sekitar 35 menit,” katanya kepada awak media.*
Laporan Merinda Faradianti