FORUM KEADILAN – Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia (ACEXI) sebagai wadah perkumpulan para ahli sangat mendukung terkait persiapan pemerintah dalam pembentukan badan atau organisasi yang bertanggung jawab terhadap pengelola pengendalian perubahan iklim dan tata niaga karbon (BP3I-TNK).
Badan atau organisasi yang dibentuk ini dibahas dalam rapat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan Tim Ekonomi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu, 14/08/2024.
Merespons hal itu, Ketua Umum ACEXI Lastyo Kuntoaji Lukito menjelaskan bahwa seyogyanya ini akan mendukung Indonesia agar berperan lebih aktif dalam pengendalian perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
ACEXI menyambut baik inisiatif pemerintah yang semakin nyata dalam mempercepat pembentukan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK).
“Pada intinya, kami di ACEXI mendukung, sebab pembentukan badan ini merupakan langkah penting yang akan semakin memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi dan memajukan transisi ekonomi hijau,” ujar Lastyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15/08/2024.
ACEXI sangat mengapresiasi keberlanjutan upaya pemerintah dalam mendukung ekonomi karbon melalui pembentukan struktur kelembagaan yang tepat.
Badan ini, kata Lastyo, akan memiliki peran strategis dalam mengarahkan, mengelola, dan mengawasi tata niaga karbon, yang sejalan dengan regulasi yang ada, seperti Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri LHK 21/2022.
Dengan demikian selanjutnya, pembentukan satuan tugas untuk memastikan kelancaran transisi ini juga mencerminkan kepedulian dan komitmen serius pemerintah dalam menghadapi krisis iklim.
Lastyo menegaskan, pembentukan BP3I-TNK diharapkan dapat mempercepat aksi nyata dalam menahan laju pemanasan global, yang saat ini menjadi tantangan terbesar bagi keberlanjutan bumi.
“ACEXI percaya bahwa percepatan dalam aksi perubahan iklim, termasuk melalui peningkatan nilai ekonomi karbon, akan berkontribusi pada kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Dengan begitu, pemanfaatan potensi besar Indonesia dalam perdagangan karbon, kita dapat menciptakan sumber penerimaan negara yang signifikan, yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, ACEXI berkomitmen untuk mendukung tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dalam menangani pengelolaan dan pengendalian emisi karbon.
ACEXI juga siap berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan kapasitas para ahli di bidang ini agar mampu menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.
Sumber daya manusia yang terlatih dan berkompeten, Indonesia dapat memainkan peran kunci dalam ekonomi karbon global, sekaligus memastikan kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan membawa hasil yang optimal dalam memitigasi perubahan iklim dan mendorong ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Untuk itu, ACEXI siap berkontribusi dengan keahlian dan dukungan penuh dalam perumusan dan implementasi kebijakan karbon ke depannya.
“Semua ini tentunya bagian dari peningkatan kesejahteraan dalam payung ekonomi hijau, intinya kita sih normatif lihatnya dari Visi Misi ACEXi berarti fokus ke SDM dan keahlian,” pungkasnya.*