Bahlil Klaim Ada Perusahaan Jepang dan Korsel Bakal Investasi di IKN

FORUM KEADILAN – Investasi asing atau foreign direct investment (FDI) akan segera masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investasi tersebut berasal dari Jepang dan Korea Selatan.
Bahlil mengatakan bahwa investasi yang masuk ke IKN pada klaster pertama telah mencapai 50 triliun lebih dan klaster kedua akan mulai masuk dalam waktu dekat ini.
“Di klaster kedua investasi dari FHI kita sudah mulai masuk asing sudah mulai masuk, jadi saya pikir dengan satgas investasi yang sudah ada ini akan membantu melakukan percepatan terhadap realisasi investasi di IKN,” ungkap Bahlil di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur, Senin, 12/8/2024.
Ada 4 perusahaan asing yang akan menanamkan modalnya di IKN, namun Bahlil belum membeberkan nama-namanya. Ia hanya mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Jepang dan Korea Selatan.
“Nanti saya cek, nama-namanya sudah Jepang, Korea (Selatan) sudah masuk. Untuk urusan pembangunan properti dulu ya kita kan fokusnya di properti dan fasum (fasilitas umum),” jelasnya.
Bahlil kemudian mengungkapkan bahwa sertifikat tanah Hak Guna Usaha (HGU) sudah dapat diterbitkan dalam waktu 11 hari.
Ia pun berpesan kepada para investor untuk segera masuk ke IKN. Setelah itu mereka akan diberikan kemudahan dalam mengurus serfitikat.
“Dengan demikian saya pikir bahwa investasi masuk IKN itu dengan konsep bawa modal, bawa opportunity nanti urusan izin, dan sertifikat tanah diurus Otorita IKN (OIKN),” ujar Bahlil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah membeberkan bahwa investasi yang sudah masuk dalam proyek pembangunan IKN telah mencapai Rp56,2 triliun.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam sidang kabinet perdana di Istana Kepresidenan, IKN, Kalimantan Timur, Senin, 12/8. Investasi tersebut berasal dari 55 proyek yang telah groundbreaking.
Di antaranya adalah sebanyak 6 proyek dalam sektor pendidikan, 3 proyek dalam sektor kesehatan, 10 proyek dalam sektor logistik, 8 proyek hotel, 2 proyek energi dan transportasi, 14 proyek kantor dan perbankan, 9 proyek hunian dan area hijau, serta 3 proyek media dan teknologi.*