Kamis, 03 Juli 2025
Menu

JK Kritik Keras Mendikbud Nadiem Makarim yang Jarang Ngantor dan Tak Pernah ke Daerah

Redaksi
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan", Sabtu, 7/9/2024 | YouTube TVR Parlemen
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan", Sabtu, 7/9/2024 | YouTube TVR Parlemen
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengkritik pedas kinerja Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Kritik tersebut diungkapkan JK ketika ia hadir dalam diskusi yang digelar oleh Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertajuk “Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan” yang digelar pada Jumat, 7/9/2024.

Dalam kesempatan tersebut, pada awalnya JK mengulas soal tokoh-tokoh serta menteri pendidikan di Indonesia dari masa ke masa, seperti Ki Hajar Dewantara hingga Anies Baswedan.

“Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua prang hebat di bidang pendidikan,” ungkap JK.

“Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina,” lanjut JK.

Kemudian JK menyinggung soal kinerja Nadiem selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan. JK menyebut Nadiem tidak mempunyai pengalaman di bidang pendidikan.

“Ada kemudian Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman guru, bicang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” kata dia.

Lalu, JK mengibaratkan kementerian selayaknya perusahaan, di mana pimpinan atau CEO adalah tonggaknya. Ia pun mencontohkan separate Kemendikbudristek yang dipimpin oleh seseorang yang jarang datang ke kantor.

“Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor,” sindir JK.

Ia pun menyebut bahwa dirinya pernah meminta bertemu dengan Nadiem, namun lokasi pertemuannya di apartemen. JK kemudian berpesan agar jangan memilih menteri yang seperti itu, karena seberapapun anggaran yang dikeluarkan maka tidak akan menjadi sesuatu.

“Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemu di apartemen. Saya katakana saja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi,” tegas JK.*