Cak Imin Maupun Gus Yahya Tidak Ada yang Membela NU

FORUM KEADILAN – Perseteruan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin hari semakin membara. Keduanya, saling melaporkan satu sama lain ke pihak Kepolisian.
Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sampai bersedia turun gunung guna memediasi dan mendamaikan konflik satu rumpun ini.
Tokoh ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura Ishlah Bahrawi pun angkat bicara soal polemik ini dalam Podcast Poltak (Politik Taktis) Forum Keadilan.
Cak Ishlah sapaan akrabnya. Pria yang NU sejak lahir ini bersuara bahwa kepentingan-kepentingan politiklah yang membuat NU menjadi terbelah.
Ishlah mengingat jelas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu, di mana PBNU dan PKB berdiri di kubu yang berbeda.
Padahal, PKB memilih kubu Anies Baswedan dan menjadikan Ketua Umumnya yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapresnya.
“Kita tahu kemarin pemilu pilpres kemarin kan PKB tidak berada di satu kubu dengan PBNU. Nah ini kan yang menjadi masalah,” ungkap Gus Ishlah dalam Podcast Poltak (Politik Taktis) Forum Keadilan pada Kamis, 8/8/2024.
Selain permasalahan tersebut, ada juga perseteruan antara Cak Imin dengan keluarga utama NU yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Perseteruan ini terjadi sejak Cak Imin diyakini mengambil alih PKB. Menurut Ishlah, peristiwa-peristiwa ini akhirnya mempengaruhi berbagai gerakan yang terjadi setelahnya.
“Akhirnya menimbulkan satu ego sektoral yang kemudian mempengaruhi berbagai gerakan-gerakan sesudahnya. Ini kemudian menjadi dendam-dendam kepentingan politik yang seolah-olah, ketika zaman Kiai Said Aqil ini kan tidak teramplifikasi, karena memang Sekjen Kiai Said waktu itu, Gus Helmy Faisal yang masih di PKB, bahkan Gus Men (Yaqut Cholil Qoumas) sendiri masih di PKB,” tambahnya.
Lantas ketika menjadi ketua umum PBNU, ada keinginan Gus Yahya untuk mengembalikan PKB kepada fitrahnya. Sebab, banyak sekali yang meyakini bahwa Cak Imin memang benar-benar melakukan kudeta terhadap Gus Dur.
Terlebih lagi, sekarang Yenny Wahid juga ada di bagian Gus Yahya dan juga PBNU.
Menurut Ishlah, hal itu menjadi suatu konfigusasi baru yang akhirnya membuat urusan-urusan hingga tuduhan-tuduhan lama mengemuka kembali.
Memang apa yang dilakukan Cak imin saat ini adalah membela dirinya sendiri dan apa yang dilakukan Gus Yahya juga untuk membela dirinya sendiri. Tetapi, lanjut Ishlah, baik Cak Imin maupun Gus Yahya, tidak ada satu pun yang benar-benar membela NU.
“Saya hanya menuduh saja, gapapa, mudah-mudahan ini hanya suudzon-nya saya. Cak imin mebela Cak Imin, Gus Yahya membela Gus Yahya. Tidak ada satupun yang membela NU menurut saya. Saya mohon maaf harus mengatakan ini,” tandasnya.
Sebab kata dia, jika mereka membela NU, seharusnya mereka sudah berdamai dan tidak saling lapor polisi.*