FORUM KEADILAN – Indonesia adalah salah satu negara yang memboikot produk yang diduga terkait dengan Israel.
Menanggapi hal ini, Penasehat Presiden Palestina Mahmoud al Habbash menilai boikot terhadap produk Israel sangat efektif dalam mendukung Palestina.
Menurut Mahmoud, selain mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui media dan bantuan finansial, medis, dan lain-lain, boikot adalah langkah yang sangat tepat.
“Dan boikot yang berlangsung juga menurut saya efektif seperti yang dilakukan oleh warga Indonesia,” katanya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis, 8/8/2024.
Mahmoud mengungkapkan, sebelum okupasi ilegal ini berakhir di tanah Palestina, maka hubungan apa pun dengan Israel dapat diinterpretasikan tidak tepat.
“Sehingga ada inisiatif perdamaian bahwa hubungan apa pun dengan Israel harus dilandasi niat agar konflik Palestina-Israel, perang ini berakhir,” ujarnya.
Setelah rakyat Palestina mendapatkan kebebasan, barulah, kata Mahmoud, negara-negara Islam dan negara Arab dapat membangun hubungan diplomatik atau perdagangan dengan Israel.
“Namun sebelum adanya kebebasan bagi rakyat Palestina, maka apa pun yang dilakukan itu dapat diinterpretasikan secara tidak tepat pada saat ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia menjadi negara yang paling gencar dalam melakukan boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel di Indonesia.
Bahkan, menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), gerakan boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia berdampak positif terhadap penjualan sejumlah perusahaan yang diduga terafiliasi Israel.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Ukhuwah KH Arif Fahrudin mengungkapkan, terdapat penurunan sekitar tiga persen terhadap jumlah produk terjual dari 206 merek terafiliasi Israel di Indonesia.*
Laporan Novia Suhari