Projo Minta Permintaan Maaf Jokowi Tak Dipolitisasi

Bendum Projo Panel Barus (tengah) saat konferensi pers di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 3/8/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Bendum Projo Panel Barus (tengah) saat konferensi pers di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 3/8/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Organisasi kemasyarakatan (ormas) relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Projo meminta agar permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak dipolitisasi.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Projo Panel Barus menilai, kemarahan dan kritikan publik terhadap permintaan maaf Jokowi itu salah alamat, terlebih permintaan maaf itu disampaikan di hadapan para ulama.

Bacaan Lainnya

“Jadi jangan lah sebuah permintaan maaf yang menurut saya tulus kemudian dipolitisasi oleh pengamat, oleh pihak-pihak yang menurut saya, saya pertanyakan Anda sehat atau tidak? gitu ya. Masak permintaan maaf saja harus dipersoalkan, diributkan gitu ya, dipolitisasi bahkan,” kata Panel saat konferensi pers di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 3/8/2024.

Menurut Panel, permintaan maaf Jokowi itu merupakan hal biasa dan wajar dilakukan. Bagi dia, Jokowi juga manusia yang bisa berbuat salah, sehingga permintaan maaf itu bersifat manusiawi.

“Itu satu bukti bahwa kita sebagai manusia yang merendah diri, tidak sombong dan sebagainya karena tentu biar bagaimanapun Pak Jokowi, Pak Ma’ruf Amin adalah manusia yang mungkin dalam kepemimpinannya di periode kedua ada banyak kebijakan yang tidak bisa menyenangkan semua pihak gitu,” ujarnya.

Panel mengakui bahwa pada periode kedua Jokowi memang terdapat beberapa kebijakan yang dikeluarkan secara cepat saat menghadapi Covid-19.

“Tapi alhamdulilah krisis itu bisa kita lewati bersama, sehingga Indonesia bisa terus fokus bagaimana berbenah, dan menapaki jalan baru menuju Indonesia emas 2045,” tandasnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas semua kesalahan yang dilakukan selama kepemimpinannya. Permintaan maaf itu disampaikan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis, 1/8.

“Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan bahwa dirinya dan Ma’ruf Amin merupakan manusia biasa yang tidak bisa menyenangkan semua pihak.

“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak,” tandasnya.*

Laporan M. Hafid

Pos terkait