Kamis, 03 Juli 2025
Menu

Andrinof Chaniago: Jokowi Kini Telah Berubah

Redaksi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas periode 2014-2015 Andrinof Chaniago di Podcast Madilog Forum, Kamis, 1/8/2024. I Reza Fadilla/Forum Keadilan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas periode 2014-2015 Andrinof Chaniago di Podcast Madilog Forum, Kamis, 1/8/2024. I Reza Fadilla/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas periode 2014-2015 Andrinof Chaniago menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini telah berubah.

Salah satu orang dekat Presiden ini mengatakan, bahwa perubahan mulai terasa semenjak pencalonan Gibran Rakabuming Raka di tahun 2023.

Dalam Podcast Madilog Forum di Forum Keadilan TV, Andrinof bercerita. Saat dirinya menjadi menteri, berulang kali ia memberi masukan dan mengkritisi kebijakan Pemerintahan Jokowi.

Salah satunya yang paling dia ingat adalah ketika ada wacana untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS).

Menelisik ke belakang, pembangunan JSS ini santer di akhir tahun 2014. JSS digadang-gadang sebagai solusi kemacetan arus lalu lintas di jalan nasional dan keterlambatan alur pelayaran penyeberang Bakauheni-Merak.

Di Podcast Madilog Forum yang dipandu oleh Indra J Piliang dan Budhius M Piliang sebagai host, Andrinof mengungkapkan bahwa ia pernah menghadap Presiden dan menentang proyek itu.

“Kapal-kapal Ferry ini sudah tidak layak, jadi jadwalnya dua satu. Dua hari jalan, satu hari mogok, jadi tidak efektif. Memang jumlah armada ada 28 kapal, tapi yang efektif hanya 18 kapal,” ungkapnya, Kamis, 1/8/2024.

Ia kemudian mengatakan bahwa untuk menyelesaikan masalah itu, harusnya pemerintah hanya tinggal memperbaiki dermaga dan membenahi kapal-kapal.

“Tetapi ini seperti disengaja, ketika terjadi kemacetan yang mengular itu, yang diekspose adalah JSS. Jadi seperti agenda bisnis yang busuk,” ungkapnya.

Setelah itu, kata Andrinof, Jokowi bilang ia baru mengerti. Setelah itu, proyek dibatalkan.

Selain itu, lanjut Andrinof, dirinya juga banyak memberikan masukan lain kepada Presiden, seperti menentang Proyek Pelabuhan Cilamaya dan Proyek Kereta Batu Bara.

Hingga akhirnya, di tahun 2023 terjadi perubahan drastis sikap politik Jokowi

“Karena Mei beliau masih bilang Gibran itu baru dua tahun jadi wali kota, umur, pengalaman, tidak logis, yang benar saja, kan begitu. Kemudian di Juni, kita orang tua cuma mendoakan, merestui, nah itu,” ucapnya menirukan Jokowi.

Andrinof menjelaskan, Jokowi pastinya tahu soal kepatutan. Harusnya pencalonan Gibran bisa ditunda atau ditahan.

“Di situ saya berbeda. Gibran itu bukan Jokowi tahun 2014, bukan Jokowi 2012, bukan Jokowi 2010. Ya Gibran itu cuma segitu. Beda ketika Jokowi kita dorong sebagai Gubernur DKI, kemudian jadi Presiden. Beda,” katanya.

Semenjak itu, lanjut Andrinof, dirinya tidak berhadap-hadapan lagi dengan Presiden. Kini, ia hanya bisa bersaran dan mengkritik kebijakan Jokowi dari luar.*