FORUM KEADILAN – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Verrel Uziel mengungkapkan adanya kekhawatiran akan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Sebab ia melihat, saat ini pengangguran justru terus bertambah dan kesempatan bekerja semakin sulit untuk didapatkan.
“Kalau dari BEM, kami tidak melihat upaya serius dari pemerintah untuk mempersiapkan SDM yang unggul. Biaya pendidikan semakin mahal, akses perguruan tinggi semakin sulit,” ujarnya dalam acara Podcast Hanya di Sini (PHD) 4K Forum Keadilan, Kamis, 1/8/2024.
Ia bahkan menyebut bahwa bonus demografi kemungkinan akan jadi mimpi semata.
“Indonesia Emas 2045 tanpa ada langkah-langkah solutif dan konkret, itu hanya sekedar mimpi saja,” tegasnya.
Ketua Dewan Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo juga setuju dengan pandangan Verrel.
Ia menjelaskan, ada 80 persen generasi milenial yang bekerja tidak sesuai dengan jurusannya. Kemudian, ada 9 juta generasi milenial yang tidak bekerja.
Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Moh Jumhur Hidayat menyebut bahwa bonus demografi sudah gagal total.
“Kita ini sebenarnya sedang ada dalam posisi bonus demografi. Puncaknya di tahun 2030. Nah ini 5 tahun lagi puncaknya yang paling dahsyat lah, semua orang akan bekerja. Kira-kira akan terjadi enggak itu?” tanyanya.
Ia kemudian menyinggung bahwa pemerintah saat ini sudah tak mau lagi menggaungkan bonus demografi karena malu.
“Pemerintah sudah enggak mau ngomongin ini. Malu! Gagal total soalnya,” pungkasnya.*