Minggu, 20 Juli 2025
Menu

Eks Bendahara SMPN 3 Trenggalek Ditahan Terkait Korupsi Dana BOS

Redaksi
Ilustrasi korupsi
Ilustrasi korupsi | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Eks bendahara SMPN 3 Trenggalek ditahan oleh Polisi karena diduga terlibat korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama tiga tahun berturut-turut.

Diketahui, tersangka utama dalam aksi korupsi ini telah meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin, menjelaskan bahwa dugaan korupsi BOS ini terjadi pada periode 2017-2019, dengan jumlah total dana yang dikelola mencapai Rp2,5 miliar.

Rinciannya 2017 Rp848 juta, 2018 Rp845 juta dan 2019 Rp812 juta.

“Tersangka adalah bendahara sekolah RG (58) warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Sedangkan tersangka utama adalah kepala sekolah kala itu, TN. Untuk tersangka utama tidak bisa diproses karena sudah meninggal dunia,” ujar AKP Zainul Abidin, Senin, 29/7/2024.

Menurutnya, tersangka RG diduga bekerja sama dengan TN untuk melakukan penyalahgunaan dana BOS itu dan dari hasil audit ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp514 juta.

“Korupsi dilakukan untuk mengumpulkan dana taktis yang digunakan untuk keperluan di luar petunjuk teknis penggunaan dana BOS, serta digunakan untuk kepentingan pribadi,” tuturnya.

Saat menjalankan aksinya, tersangka melakukan serangkaian manipulasi terhadap laporan pertanggungjawaban keuangan negara dengan bukti pendukung yang tidak sah.

“Ada mark up harga dan dokumen bukti pendukung fiktif, pemalsuan kuitansi, pemalsuan laporan honorarium dan beberapa modus lainnya,” lanjutnya.

Akibat dari perbuatannya, pada saat ini tersangka RG ditahan di Polres Trenggalek dan dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal seumur hidup.

“Atau denda minimal Rp 200 juta maksimal Rp 1 miliar,” katanya.

Di sisi lain, pada saat menjalani konferensi pers, tersangka RG berulah, ia menangis ketika hendak dibawa ke lokasi. Lalu, pada saat dikeler menuju ruang tahanan, RG menjulurkan tangan ke depan dan berlagak kesurupan.*