Rabu, 17 September 2025
Menu

Tingkatkan Pariwisata, GP4KN Dorong Kepulauan Nias Jadi Provinsi Baru

Redaksi
Pembina GP4KN yang sekaligus anggota DPR RI, Marinus Gea saat ditemui di lokasi acara di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu, 20/7/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Pembina GP4KN yang sekaligus anggota DPR RI, Marinus Gea saat ditemui di lokasi acara di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu, 20/7/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Gerakan Pemuda Pelopor Pro Pembangunan Kepulauan Nias (GP4KN) menggelar diskusi membahas peluang Kepulauan Nias menjadi provinsi baru di Indonesia. Diskusi ini digelar di Hotel Ciputra, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu, 20/7/2024.

Pembina GP4KN yang sekaligus anggota DPR RI Marinus Gea mengatakan, acara diskusi tersebut menginventarisir semua potensi pariwisata yang dapat mendorong percepatan pembangunan Nias.

“Utamanya dalam rangka mencapai cita-cita kita ya, kelayakan provinsi Kepulauan Nias menjadi sebuah provinsi yang setara dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia,” kata Marinus kepada wartawan.

Menurut Marinus, Nias memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dengan cepat membuat wilayah tersebut berkembang, mulai dari potensi bahari, potensi alam hingga potensi pariwisata kebudayaan.

Selain itu, Marinus menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengembangkan situs pariwisata buatan. Sebab, lanjut dia, pemerintah pusat sudah mencanangkan pariwisata tersebut.

“Penemuan pariwisata menjadi sebuah yang prioritas untuk kebangkitan perekonomian kita sebagai trigger membangun ekonomi rakyat dan program-program pariwisata buatan ini kan sudah banyak ya dan itu di Nias,” ujarnya.

Salah satu yang sudah dilakukan, kata Marinus, peluncuran Nias Kepulauan Impian. Hal itu dilakukan sejak 2016 lalu. Menurut dia, target dari peluncuran tersebut untuk keberlangsungan sektor pariwisata di wilayah itu.

Bagi Marinus, peluncuran nama program tersebut dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kepulauan Nias. Dan sampai saat ini, lanjutnya, pembangunan pariwisata kian berkembang.

“Walaupun memang sangat terbatas ya karena keterbatasan dari berbagai aspek, keterbatasan anggaran, keterbatasan investasi yang masuk di sana karena Kepulauan Nias jarang dilirik oleh investor karena terpisah dari Pulau Sumatra,” bebernya.

Marinus berharap, anak muda Nias dapat mempromosikan semua potensi pariwisata di Nias, sehingga dapat mengundang para investor ke wilayah tersebut.

“Kita juga bisa melakukannya, dan harapan kita nanti dengan diskusi hari ini dan talkshow hari ini anak-anak muda kita bisa berpikir ya dan bisa merancang bagaimana pariwisata-pariwisata buatan ini bisa dilakukan di Nias,” pungkasnya.*

Laporan M. Hafid