Selasa, 01 Juli 2025
Menu

Peluang Sandiaga Uno Jika Maju Pilkada Jabar 2024

Redaksi
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno | Instagram @sandiuno
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka peluang untuk mendukung kadernya, Sandiaga Uno, untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) 2024.

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa posisi Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini masih cukup populer, sehingga membantunya jika maju di Pilkada 2024.

“Ya dia menteri masih populer, kalau maju di Jabar, bagus-bagus saja, makin seru pertarungan di Jabar karena banyak pilihan untuk masyarakat Jabar,” katanya kepada Forum Keadilan, Jumat, 12/7/2024.

Akan tetapi, Ujang mempertanyakan, apakah majunya Sandi dalam Pilkada Jabar akan menuai banyak dukungan dari partai politik lainnya?

“Ya PPP mendorong Sandi maju karena dia sudah menjadi kader PPP tapi persoalannya apakah partai lain mau, mendukung Sandi hingga 20 persen,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ujang berpandangan untuk membuat susunan koalisi terlebih dahulu.

“Kalau soal Sandi ingin maju pasti dia mau, PPP juga pasti mendorong. Itu yang harus dilakukan oleh PPP dulu, mencari partai koalisi pendukungnya dulu, agar punya tiket dan bisa berlayar, itu hal utama bagi Sandi dan PPP,” jelasnya

Jika menilik pamor politik Sandiaga Uno, Ujang menuturkan, mantan Wakil Gubernur Jakarta tersebut masih memiliki pamor politik yang besar.

“Ya, kalau tidak, dia kan posisinya banyak duit. Sekarang masih menjadi menteri dan populer, masih besar pamor politiknya,” ungkapnya.

Akan tetapi, alih-alih berpatokan pada popularitas, Ujang justru mengaku khawatir apakah Sandiaga Uno akan dipilih oleh warga Jabar.

“Ya kan belum tentu (dipilih),” tegasnya.

Sebab itu, sebelum benar-benar mengusung Sandiaga Uno, Ujang menyarankan PPP untuk menguji paling tidak empat hal sebelum mendaftar Pilkada 2024.

“Empat hal paling tidak, popularitas, elektabilitas, entitas, dan akseptabilitas, mungkin popularitas ada, entitas juga ada, nah akseptabilitas ini yang harus dibangun, apakah ada tapi parpolnya mau enggak,” ujarnya.

Kemudian, kata Ujang, apakah warga Jabar juga bisa menerima Sandiaga atau tidak.

“Walaupun warga Jabar menerima akseptabilitas yang ada tapi parpol itu belum tentu mendorong dia,” katanya.

“Lalu yang harus diperhatikan elektabilitas. Kalau ingin maju, menang, dan dapat dukungan parpol harus memiliki elektabilitas yang tinggi, itu kuncinya,” sambungnya.

Sedangkan, untuk kemungkinan ada partai lain yang bakal merapat kepada PPP untuk mendukung Sandiaga di Jabar, Ujang menilai bahwa itu merupakan hal yang sulit.

“Prediksi partai mana yang akan merapat ke PPP untuk dukung Sandiaga di Jabar, sepertinya belum terlihat,” tuturnya.

Terlebih lagi, lanjut Ujang, saat ini masing-masing partai lebih memilih untuk mendukung kadernya sendiri.

“Mereka lebih mengutamakan kader-kadernya sendiri untuk maju,” katanya.

“Jadi dengan mengusung Sandi, akan sedikit sulit juga untuk mencari parpol pendukungnya. Belum tentu ada yang mau mendukung Sandiaga ini,” paparnya.

Kata Ujang, kalaupun begitu, Sandiaga Uno harus membayar mahal dengan membeli tiket dari partai lain agar bisa diajak berkoalisi.

“Kalau mau pasti harus membayar besar, paling tidak harus membeli tiket dari perahu partai lain tersebut,” tandasnya.*

Laporan Novia Suhari