Rabu, 09 Juli 2025
Menu

Ketua DPR Minta Aparat Beri Perhatian Khusus Kasus Afif Maulana di Sumbar

Redaksi
Doorstop Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 28/3/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Doorstop Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 28/3/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta agar aparat memberi perhatian khusus terhadap kasus tewasnya siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana di Sumatera Barat (Sumbar).

“Tentu saja para penegak hukum harus secara langsung memberikan perhatian khusus terkait hal ini,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4/7/2024.

Ia mengaku baru mendengar kasus ini. Tetapi, Puan mengaku akan meminta aparat menindaklanjuti kasusnya dikarenakan yang menjadi korban adalah anak kecil dan penanganannya terkesannya berlarut-larut.

“Tadi seperti yang disampaikan, anak kecil kemudian kasusnya itu berlarut-larut ya tentu saja harus ditindaklanjuti. Nanti saya akan minta untuk segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman menjelaskan bahwa kasus Afif ketika memiliki dua versi. Pertama dari LBH Padang yang mengatakan Afif tewas karena menjadi korban aparat.

Terdapat dua versi Polda Sumbar yang mengatakan Afif terjun ke sungai pada saat aparat mencoba membubarkan tawuran, lalu Afif tidak terlihat.

Menurut Habiburokhman, dari dua versi ini polisi harus mendalami keterangan dari rekan Afif berinisial A dan saksi ini menemani Afif sebelum ditemukan tewas.

“Nah itu harus dicek dulu. Diminta keterangan tanpa tekanan. Keterangan yang bebas supaya menyampaikan yang sebenarnya, seperti apa,” ujarnya.

Oleh maka itu, Habib menyebut, terdapat dua lembaga yang dapat dilibatkan, yaitu LPSK dan Propam Polri. Dikarenakan, penanganan kasus ini diduga ada penyalahgunaan prosedur termasuk dugaan penghilangan CCTV.

“Kan sudah ditemukan oleh Kompolnas memang ada pemukulan dan lain sebagainya sudah diakui. Nah itu juga harus ditindaklanjuti,” jelasnya.

Diketahui, Afif sebelumya ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Minggu, 9/6/2024 siang.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan Patroli pencegahan tawuran.*