Selasa, 16 September 2025
Menu

Jokowi Minta Evaluasi Peretasan PDNS Biar Tak Kaget Lagi

Redaksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan Pers setelah meninjau RSUD Tamiang, Layang, Barito Timur, Kalimantan Tengah, Kamis, 27/6/2024. | YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers, Kamis, 27/6/2024. | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya evaluasi dan solusi terkait peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Ia juga meminta semua data nasional di-backup, agar ke depan tidak kaget lagi.

“Ya sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting, semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi,” kata Jokowi usai meresmikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik, di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3/7/2024.

Jokowi mengatakan, sistem backup diperlukan untuk mengantisipasi kejadian peretasan kembali terulang.

“Di-backup semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian, kita tidak terkaget-kaget,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PDN yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), diretas oleh data ransomware LockBit 3.0 sejak Kamis, 20/6/2024.

Dampaknya, 282 data lembaga pemerintahan disekap hacker dan meminta tebusan 8 juta dolar Amerika atau Rp131 miliar.

Beberapa data yang disekap tersebut, yaitu data personal dan dokumen sensitif Polri sempat dipublikasikan di internet melalui darkweb.

Namun belakangan, kelompok peretas Brain Cipher yang diduga bertanggung jawab atas serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengumumkan bahwa pihaknya akan membebaskan data yang mereka sandera.

Dalam pernyataan tersebut, Brain Cipher akan memberikan kunci enkripsi data PDNS secara cuma-cuma.*