PDIP soal PKS Usung Sohibul Iman di Pilgub Jakarta: Itu Bargaining

FORUM KEADILAN – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Eriko Sotarduga menanggapi langkah politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memutuskan untuk mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Menurut Eriko, pengusungan Sohibul Iman oleh PKS merupakan hal yang sangat wajar dilakukan. Namun, dia juga menilai bahwa langkah PKS tersebut hanya dijadikan sebagai upaya tawar menawar atau bargaining salah satu partai Islam itu.
“Itu sebenarnya kalau kita sebut yang ketiga, bargaining, bargain yang dinaikkan,” kata Eriko kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25/6/2024.
Kendati begitu, Eriko menganggap bahwa bargaining PKS itu tidak akan sepenuhnya terwujud lantaran pengusungan Sohibul Iman dilakukan sebelum bekerja sama dengan partai lain.
“Tapi apakah itu jadi calon terakhir? Belum tentu. Karena sekali lagi belum tentu maju sendiri, sama siapa sekarang sudah bekerja?” ujarnya.
PKS, kata Eriko, masih sama dengan partai lainnya, yakni belum bisa mengajukan sendiri sekalipun PKS merupakan partai pemenang Pemilu 2024 di Jakarta. PKS tidak mencapai ambang batas 22 kursi atau 20 persen.
Namun, Eriko tidak memungkiri bahwa setiap partai menginginkan kader sendiri yang diusung, sehingga wajar jika PKS mengusung Sohibul Iman yang merupakan kadernya.
“Sangat wajar mau mengajukan kadernya, apa yang didapat nanti kalau tidak kader? Seseorang berpartai berorganisasi tentu bercita-cita ingin maju pilkada, pileg,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, PKS resmi mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta mendatang.
“Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai calon gubernur DKI Jakarta,” kata Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri dalam keterangannya, Minggu, 23/6.
Menurut Mabruri, Sohibul dinilai pantas untuk diusung karena memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Sohibul dianggap berhasil selama memimpin PKS pada periode sebelumnya.
Selama menjabat sebagai Presiden PKS, Sohibul dianggap mampu meningkatkan perolehan suara dan kursi secara signifikan di parlemen. Dari 40 kursi di 2014, menjadi 50 kursi di periode pemilu selanjutnya.
Kemudian, di Pemilu 2014, PKS meraih sekitar 8,46 juta suara atau 6,77 persen. Lalu, di kontestasi politik selanjutnya, partai ini mengantongi 11,49 juta suara atau 8,21 persen.
“Artinya, beliau memiliki kepemimpinan yang teruji dalam membawa PKS naik kelas. Beliau juga memiliki jejak yang panjang di dunia politik,” ungkapnya.
Selain itu, Sohibul juga terpilih sebanyak tiga kali sebagai anggota DPR pada periode 2009-2014, 2014-2019, dan 2024-2029. Dia juga sempat menjadi Wakil Ketua DPR RI.
Sohibul pun dikenal sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan Muslim. Ia lama berkecimpung di bidang teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset dan Teknologi.
Sohibul juga pernah menjadi rektor di Universitas Paramadina serta memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus dalam pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.
“Pak Sohibul Iman ini figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. Beliau adalah perpaduan antara seorang birokrat yang andal, politisi yang mumpuni, dan intelektual yang disegani di dunia pendidikan,” tukasnya.*
Laporan M. Hafid