Senin, 14 Juli 2025
Menu

Bertemu dengan Beberapa Ketum Parpol, Jokowi Ungkap Tak Bahas Pilkada

Redaksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Saat memberikan keterangan Pers usai meninjau Program Bantuan Pompa Air, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 19/6/2024 | YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Saat memberikan keterangan Pers usai meninjau Program Bantuan Pompa Air, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 19/6/2024 | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ketika bertemu dengan beberapa Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) pada akhir Mei 2024 lalu.

“Enggak (ada pertemuan bahas Pilkada),”ujar Jokowi setelah meninjau pompanisasi di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 19/6/2024.

Jokowi juga tak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pertemuan dengan Ketum Parpol.

Diketahui sebelumnya, Jokowi pun menepis soal isu membahas reshuffle kabinet ketika bertemu dengan para ketum parpol.

“Ketemu, tapi tidak berbicara itu (reshuffle kabinet)” jawab Jokowi singkat, usai meninjau Posyandu Terintegrasi RW 02 RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11/6/2024.

Di sisi lain, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membeberkan bahwa ada pembahasan mengenai Pilkada 2024 ketika Jokowi bertemu dengan Ketum Parpol.

Zulhas mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, dirinya mengusulkan eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) Pilkada Jakarta 2024.

“Kita bahas soal inflasi. Juga bicara soal pilkada,” kata Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 14/6/2024.

“Saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta. Semua (ketua umum parpol) setuju,” ungkapnya.

Kemudian, Ia juga sempat mengusulkan agar Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi dijadikan sebagai calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil.

“Saya lapor waktu itu kan, ‘Pak Presiden, kalau Kaesang boleh enggak?’,” ujar Zulhas.

Ia mengatakan bahwa usul tersebut ditolak oleh Jokowi.

“Jangan ya,” imbuh Zulhas meniru ucapan Jokowi.

Tetapi, dirinya mengklaim bahwa partai-partai politik pendukung pemerintah menginginkan agar Kaesang maju menjadi pendamping Ridwan Kamil (RK).

“Iya tapi kan partai-partai perlu kan? Perlu apa? Agar bisa menang,” tandasnya.*