Sabtu, 24 Mei 2025
Menu

Demokrat Pertimbangkan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Anies Tak Masuk

Redaksi
Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, saat berada di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 25/10/23 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, saat berada di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 25/10/23 | Merinda Faradianti/Forum Keadilan
Share:

FORUM KEADILAN – Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menekankan bahwa pihaknya tak memasukkan nama eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke dalam radar dukungan Demokrat untuk Pilkada Jakarta 2024.

Herzaky kemudian mengungkapkan siapa-siapa saja yang masuk ke dalam radar Demokrat yang diusung di Jakarta. Dari pihak eksternal, terdapat nama Sudirman Said, co-Captain Timnas Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024 lalu.

Kemudian, nama eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Politikus Partai Gerindra Budi Djiwandono.

“Kalau eksternal, kami lihat Budi Djiwandono dari Gerindra sekaligus anggota DPR RI dari Kaltim. Sukses pimpin Tim Bravo TKN pas Pilpres 2024 lalu. Kita juga mencermati Ridwan Kamil, Golkar. Kuat ini Jakarta kalau beliau mau maju di sini. Lalu, ada Pak Sudirman Said. Beliau ini sangat kompeten, leadership, manajerial, kompetensi teknisnya,” ujar Herzaky dalam keterangannya, Jumat, 24/5/2024.

“Anies? Tidak. Tidak masuk radar kami,” tambahnya.

Di sisi lain, dari pihak internal, terdapat eks Bupati Lebak Iti Jayabaya, eks Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan anggota DPRD Provinsi Jakarta Ali Suharli.

Ia menjelaskan bahwa Demokrat memang sedang mempertimbangkan dan mendalami nama-nama untuk Pilkada Jakarta 2024.

Memandang Jakarta adalah kawasan strategis, maka banyak barometer yang dipertimbangkan.

“(Jakarta) berpengaruh bagi banyak daerah. Kita maunya yang jadi pemimpin Jakarta, benar-benar memikirkan dan peduli dengan warga Jakarta. Fokus mengurus Jakarta. Bukan sekadar menjaga nama tetap jadi perhatian publik, ataupun meningkatkan popularitas untuk 2029,” terangnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan pihak mencari pemimpin yang tak berpikir untuk menaikkan popularitas ataupun mendapatkan sentimen positif dari publik.

“Kita butuh pemimpin yang benar-benar bisa memberikan manfaat untuk rakyat,” tuturnya.

Diketahui, belum lama ini Demokrat mempunyai pengalaman tak mengenakkan ketika bekerja sama dengan Anies Baswedan. Ketika menjelang Pilpres 2024 lalu, Anies batal menggandeng Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres.

Pilihan cawapres pun jatuh kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Oleh karena itu, Demokrat keluar dari koalisi dan beralih memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Setelah kalah di Pilpres, Anies menyatakan dirinya sedang mempertimbangkan secara serius untuk kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 atau tidak. Anies mengatakan bahwa hal ini saat menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan Warga Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina, pada Minggu, 19/5/2024.*