Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Harapan ke Pemimpin Baru di Hari Kebangkitan Nasional

FORUM KEADILAN – Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa ia berharap pemimpin baru dapat mewujudkan kedaulatan Indonesia.
Haedar menceritakan mengenai sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati pada 20 Mei dan menyebut bahwa peringatan yang dikaitkan dengan lahirnya Boedi Oetomo pada tahun 1908 adalah gerakan kebangkitan nasional yang membangun kesadaran berbangsa atau nasionalisme untuk Indonesia merdeka dan digerakkan seluruh kekuatan rakyat dari berbagai golongan.
Ia berharap agar semangat gerakan tersebut terus ada di tengah bangsa Indonesia dan diwujudkan melalui berbagai kebijakan strategis dan praktis demi menjaga kedaulatan. Haedar berharap semangat kebangkitan tersebut bisa diwujudkan dengan pengelolaan kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
“Bahwa negara dengan seluruh kekayaan alam Indonesia niscaya dikelola dengan amanah dan pertanggungjawaban moral tinggi demi keadilan, kemakmuran, dan kemajuan seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Haedar dalam keterangan tertulis, Senin, 20/4/2024.
Lalu, ia mengutip Wakil Presiden pertama RI yakni Moh Hatta, yang menyatakan bahwa bukti dari Indonesia merdeka adalah kedaulatan politik harus sejalan dengan kedaulatan ekonomi.
Haedar mengatakan semangat dan pemikiran tersebut juga ditunjukkan oleh Menteri Pertahanan yang saat ini terpilih menjadi Presiden Indonesia hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan Prabowo telah lama menaruh perhatian pada kedaulatan Indonesia dan terlihat jelas dalam bukunya ‘Paradoks Indonesia dan Solusinya’.
Haedar mengatakan Jenderal Kehormatan TNI tersebut menegaskan menyatakan ‘Penyakit yang paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia pada saat ini adalah mengalir keluarnya kekayaan nasional dari wilayah Indonesia’.
“Kami menaruh harapan besar agar pemerintah terpilih benar-benar mampu mewujudkan kedaulatan Indonesia di bumi nyata, sekaligus mewujudkan seluruh aspek tujuan nasional Indonesia sebagai mandat luhur dan utama dalam jiwa kenegarawanan yang tinggi,” lanjut Haedar.
Pemerintah Negara dari ke periode berkewajiban menegakkan kedaulatan Indonesia dalam satu kesatuan misi utama dalam menjalankan kebijakan dan roda pemerintahan dari pusat sampai daerah sebagaimana diperintahkan oleh Konstitusi UUD 1945, yakni: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Haedar menyebut bahwa diktum-diktum mendasar ini yang penting untuk dihayati dan diwujudkan dalam kehidupan kebangsaan-kenegaraan oleh seluruh warga negara, elite, dan penyelenggara negara Republik Indonesia.
“Karenanya saat ini dan ke depan Indonesia wajib hukumnya dijaga dan ditegakkan kedaulatan dirinya sebagai Negara yang sepenuhnya berdaulat dari segala intervensi dan kehadiran pihak asing maupun domestik yang berdampak sistematik dalam pelemahan kedaulatan negara dan bangsa,” tegasnya.
Ia menambahkan hubungan ekonomi dan investasi dengan segala kebijakannya memang diperlukan, namun jangan sampai mengoyak kedaulatan Indonesia dalam bentuk apapun, pada saat yang sama harus terbukti membawa pada keadilan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
“Tangan-tangan raksasa yang tak bertanggungjawab tidak boleh mendikte jalannya kekuasaan dan kedaulatan maupun dalam pengelolaan sumberdaya alam di negeri tercinta ini. Semuanya demi kedaulatan Indonesia yang pondasi dan kemerdekaannya telah diperjuangkan dan direbut oleh seluruh patriot Indonesia dengan segenap pengorbanan jiwa-raga yang penuh derita dan sangat mahal harganya,” terangnya.
Haedar percaya masih banyak elite di negeri ini yang berkomitmen tinggi untuk tegaknya kedaulatan Indonesia, sehingga yang diperlukan adalah mengakumulasikan kesadaran kolektif dan bekerjanya sistem bernegara yang secara signifikan membawa pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di dunia nyata.
“Semoga pesan para pendiri dan tokoh bangsa tentang pentingnya kedaulatan Indonesia benar-benar menjadi komitmen dan tindakan kolektif seluruh institusi pemerintahan negara serta tindakan para elite dan warga bangsa demi kejayaan Indonesia. Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa yang benar-benar berdaulat dari segala bentuk pelemahan, campur tangan, pengurasan, kaki-tangan, dan penyalahgunaan yang membuat negeri ini jatuh marwah, kemandirian, dan kekuatannya sebagai negeri yang sepenuhnya dan seutuhnya merdeka-berdaulat,” tutupnya.*